Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk.(BINA) akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat, 3 September 2021
Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/7/2021), pemanggilan rapat akan diumumkan melalui web Bursa Efek Indonesia, web Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan web perseroan, pada Kamis 12 Agustus 2021.
Adapun pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 10 Agustus 2021 pukul 16.00 WIB.
Perseroan belum menentukan mata acara rapat yang akan dibahas. Namun, pemegang saham dapat menyampaikan usulan mata acara rapat. Usulan tersebut diterima oleh direksi perseroan paling lambat 7 hari sebelum tanggal pemanggilan rapat.
Sebelumnya, Bank Ina mengumumkan akan melakukan aksi korporasi rights issue dengan menggunakan laporan keuangan semester I/2021.
Hal itu disebutkan dalam rencana penyampaian laporan publikasi keuangan dan laporan keuangan interim (audited) Bank Ina per 30 Juni 2021, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Senin (26/7/2021).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa, Bank Ina menyampaikan bahwa laporan keuangan interim dan laporan publikasi keuangan Bank Ina Perdana per 30 Juni 2021 yang diaudit oleh Akuntan Publik akan disampaikan paling lambat 30 September 2021.
"Hal ini sehubungan dengan rencana Bank untuk melakukan proses Penawaran Umum terbatas [PUT] III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu [HMETD] dengan menggunakan laporan keuangan per 30 Juni 2021," tulis Direktur Utama Daniel Budirahayu dan Direktur Kiung Hui Ngo, dalam laporan kepada Bursa.
Diketahui, Bank Ina akan melakukan penambahan modal perseroan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan penerbitan sebanyak-banyaknya 2 miliar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada RUPS yang diselenggarakan pada Juni kemarin.
Emiten bank milik Grup Salim itu, menargetkan perolehan dana dari hasil rights issue sekitar Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel