Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menutup paruh periode 2021 dengan peningkatan kinerja pembiayaan baru mencapai Rp9,21 triliun yang ditopang segmen kredit mobil baru.
Lewat capaian tersebut, perusahaan pembiayaan yang dimiliki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 51 persen dan PT Tunas Ridean Tbk. 49 persen ini mencatatkan peningkatan pembiayaan baru 4,1 persen (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya senilai Rp8,84 triliun.
Berdasarkan laporan semester I/2021 Bank Mandiri, dukungan pembiayaan bersama (joint financing/JF) yang tersalurkan ke MTF pada semester I/2021 ini mencapai Rp3,86 triliun, sisanya Rp5,35 triliun berasal dari dana operasional murni MTF. Sebagai perbandingan, pada semester I/2020 porsi JF mencapai Rp4,1 triliun, sedangkan non-JF Rp4,73 triliun.
Pembiayaan baru pada periode ini paling banyak ditopang segmen mobil baru yang tembus Rp8,47 triliun, naik 1,3 persen (yoy) dari periode sebelumnya. Sisanya, Rp718 miliar untuk segmen mobil bekas dan Rp15 miliar untuk sepeda motor baru.
Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis menjelaskan capaian kinerja ini salah satunya merupakan berkah pemberlakuan subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk beberapa tipe mobil baru.
"Melihat kinerja ini, target pencairan kita sampai akhir tahun masih dipatok di Rp20 triliun. MTF memang sangat merasakan dampak positif dari kebijakan diskon PPnBM 100 persen ini, walaupun ada challenge dari sisi unit yang agak tersendat karena isu produksi di beberapa merek," ujarnya, Kamis (29/7/2021).
Sekadar informasi, MTF sebelumnya hanya menyalurkan pembiayaan baru Rp16,74 triliun sepanjang 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. Kinerja ini sangat jauh dibandingkan kinerja sepanjang 2019 yang mampu menembus Rp28,78 triliun.
Terkini, multifinance yang mengakomodasi pembiayaan mobil dan motor baru, multiguna, serta pembiayaan investasi dan alat berat ini tengah berjuang memperbaiki aset dan piutang pembiayaan kelolaan agar kembali ke posisi sebelum pandemi.
Piutang pembiayaan pada semester I/2021 tercatat Rp39,65 triliun, atau masih terkontraksi 9,8 persen (yoy) dari Rp43,97 triliun. tetapi, angka ini telah mulai mendekati posisi akhir Desember 2020 di mana piutang kelolaan MTF mencapai Rp41,6 triliun.
Kabar baiknya, laba bersih setelah pajak (NPAT) MTF yang sebelumnya minus 11,1 miliar pada paruh 2020, kini kembali positif di Rp101,4 miliar sehingga mampu menyumbang 0,8 persen NPAT grup Mandiri pada paruh 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel