Bank Mandiri (BMRI) Bidik Kredit Tumbuh 6 Persen pada Akhir Tahun

Bisnis.com,29 Jul 2021, 18:07 WIB
Penulis: M. Richard
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meyakini pertumbuhan kredit bank only akan tetap bertahan moderat hingga akhir tahun ini.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan pertumbuhan kredit bank only sampai akhir tahun akan berkisar 6 persen secara tahunan.

Perseroan memiliki segmen yang permintaan kreditnya cukup berkualitas di beberapa segmen seperti FMCG, telekomunikasi, dan sawit.

Di luar itu, perseroan juga memiliki beberapa segmen lain yang juga mulai menunjukkan pertumbuhan cukup baik.

"Kami tetap melihat ada beberapa provinsi penghasil komoditas sehingga memperbesar peluang pertumbuhan ekonomi lebih baik. Penyaluran kredit bank only kami pun akan tetap 6 persen," katanya dalam paparan semester pertama Bank Mandiri (29/7/2021).

Sementara itu, sepanjang paruh pertama tahun ini, BMRI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 16,4 persen secara tahunan menjadi Rp 1.014,3 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13 persen secara tahunan menjadi Rp534,2 triliun per akhir kuartal/II 2021. Pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1 persen secara tahunan menjadi Rp98,3 triliun.

Penyaluran kredit tersebut dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik dengan rasio NPL Gross sebesar 3,08 persen, turun 21 bps dari kuartal II tahun lalu.

Capaian ini juga diikuti dengan inisiatif untuk terus membentuk coverage ratio di level yang konservatif di kisaran 221,87 persen meningkat 26,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi memastikan Bank Mandiri akan terus konsisten mendorong pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi melalui kontribusi aktif dalam menyukseskan berbagai program nasional untuk melindungi kemampuan ekonomi masyarakat dan daya tahan para pelaku usaha.

"Penyaluran kredit tersebut dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini