Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun pada semester I/2021. Perolehan tersebut turun 5,7 persen dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun.
Dalam siaran pers pada hari ini, Kamis (29/7/2021), Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyampaikan perseroan senantiasa menjalankan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan bisnis sebagai fungsi intermediasi dengan tetap mengedepankan penerapan prinsip kehati-hatian.
Dari sisi total aset bertumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp201 triliun. Sementara dana pihak ketiga meningkat 11,2 persen yoy menjadi Rp150,4 triliun hingga akhir Juni 2021.
Laba operasional sebelum beban cadangan kerugian penurunan nilai tumbuh sebesar 5,4 persen yoy menjadi Rp2,7 triliun. Peningkatan ini dikontribusikan dari pendapatan operasional yang tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp4,9 triliun.
Kenaikan pendapatan operasional sebagian besar atau senilai Rp3,9 triliun berasal dari pendapatan bunga bersih yang meningkat 11,8 persen yoy. Pencapaian ini didukung salah satunya oleh peningkatan rasio dana murah (CASA) yang tercatat sebesar 48,8 persen pada akhir Juni 2021 dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020 sebesar 43,8 persen.
Hingga akhir Juni 2021, Bank OCBC NISP menyalurkan kredit sebesar Rp115,5 triliun yang sebagian besar disalurkan untuk modal kerja dan investasi. Rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator, yakni 1,0 persen untuk NPL net dan sebesar 2,5 persen untuk NPL bruto.
Tidak terbatas pada pendanaan, perseroan terus berupaya mendukung nasabah pelaku usaha agar dapat melalui berbagai tantangan dengan menghadirkan program pendampingan bisnis, akselerasi kapabilitas Velocity@ocbcnisp untuk mendukung transaksi, dan edukasi melalui program ONPreneurship, maupun W-Talks. Bank OCBC NISP juga konsisten mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai literasi keuangan agar dapat fit secara finansial.
Perseroan juga mengakselerasi pengembangan kapabilitas digital untuk memastikan nasabah tetap melakukan aktivitas perbankan nasabah di tengah terbatasnya mobilitas karena pandemi. Strategi ini disambut baik oleh nasabah yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi per bulan dari periode pre-covid yakni sepanjang 2019 dibandingkan dengan semester I/2021 mencatatkan peningkatan sebesar 122 persen di e-channel Bank OCBC NISP.
Channel digital Bank OCBC NISP lainnya juga mencatatkan peningkatan nilai transaksi dan jumlah pengguna. Di antaranya pada layanan Velocity@ocbcnisp yang berbasis web dan mobile untuk periode sepanjang 2019 dibandingkan dengan semester I/2021, rata-rata nilai transaksi per bulan meningkat 134 persen, sedangkan jumlah pengguna meningkat 22 persen.
Pada layanan ONe Mobile untuk periode sepanjang 2019 dibandingkan dengan semester I/2021, rata-rata nilai transaksi dan frekuensi transaksi per bulan masing-masing meningkat 91 persen dan 68 persen, sementara jumlah pengguna bertumbuh 55 persen.
Parwati mengatakan pemulihan ekonomi di semester II/2021 akan tetap menantang karena dampak lonjakan kasus Covid-19. Dalam kondisi ini, Bank OCBC NISP sebagai bagian dari industri keuangan Indonesia akan terus mengambil peran yang lebih besar untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi.
"Tidak hanya menghadirkan solusi perbankan, kami juga mendorong kerjasama dari seluruh stakeholder termasuk masyarakat untuk dapat menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan mengikuti program vaksinasi. Dengan demikian, kita semua dapat #MelajuJauh dalam menjalankan strategi dan upaya pemulihan ekonomi,” tutupnya melalui siaran pers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel