Tak Kuat Hadapi PPKM, Paguyuban Pedagang Malioboro Kibarkan Bendera Putih

Bisnis.com,30 Jul 2021, 14:21 WIB
Penulis: Yosef Leon
Suasana Jl Malioboro, Yogyakarta. /Harian Jogja

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang diikuti oleh sejumlah kebijakan pengetatan mulai memukul kehidupan pegadang di Kawasan Malioboro, DI Yogyakarta.

Sejumlah paguyuban pedagang di Malioboro, Kota Jogja,  memasang puluhan bendera putih tanda menyerah, Jumat (30/7/2021). Mereka tak lagi mampu bertahan di masa penerapan PPKM Level 4.

Bendera putih itu terpasang di sepanjang pedestrian di Malioboro dan beberapa lainnya dikibarkan di gerobak dagangan mereka.

Setelah memasang bendera putih, komunitas pedagang yang terdiri dari Paguyuban Angkringan Padma, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM), Paguyuban Handayani, Paguyuban PPMS, dan lain sebagainya itu membacakan pernyataan sikap yang meminta pemerintah untuk peduli dengan nasib mereka.

Salah seorang pedagang kuliner, Dimanto, 64, mengatakan, dampak yang dirasakan pedagang kaki lima (PKL) khususnya kuliner memang cukup parah di masa pandemi Covid-19. Penerapan PPKM ini membuat dampaknya kian besar, pedagang tercekik.

“Sejak Covid-19 ada, belum pernah kami mendapat bantuan. Jadi kami berharap pemerintah terketuk hatinya agar mau memberikan bantuan kepada kami,” ujarnya dilansir dari Solopos.com.

Dimanto mengaku meski pemerintah telah memberikan kelonggaran bagi pedagang, pendapatan yang diperoleh masih belum mencukupi. Sebab, sejumlah ruas jalan masih cukup banyak yang ditutup yang membuat mobilitas warga serta pengunjung minim ke Malioboro.

“Pembelinya ya belum ada, palingan dari teman-teman sesama pedagang saja yang pesan. Kalau jalan dibuka lagi ya mungkin bisa laku lah dan mulai banyak yang berkunjung ke Malioboro,” kata dia.

Dia enggan menyebut nominal pendapatan yang diperoleh selama berjualan di masa PPKM Level 4 ini. Namun, selama berjualan untuk menutup modal dan bisa memberi perlengkapan jualan unjuk keesokan harinya disebut dia sangat sulit dicapai. “Kami jualan sehari dan hasilnya bisa untuk nutup kulakan lagi aja sudah syukur,” jelasnya.

Terpisah, Asisten Sekretariat Daerah (Setda) DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi, menerangkan pihaknya telah menyiapkan skema bantuan kepada para pedagang di Malioboro melalui koperasi. Namun memang belum semua pedagang masuk ke dalam anggota koperasi.

“Nanti akan kami sampaikan dulu kepada pimpinan dan untuk bagaimana supaya diproses. Karena ini kan usulan baru ya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini