Presiden Castillo Tunjuk Tokoh Partai Marxist Jadi Perdana Menteri Peru

Bisnis.com,30 Jul 2021, 06:25 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Pedro Castillo dilantik sebagai Presiden Peru pada Rabu (28/7/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Peru Pedro Castillo mengangkat Guido Bellido sebagai perdana menteri meski tokoh partai Marxis-Leninis Bebas Peru berusia 41 tahun itu belum pernah memegang jabatan publik.

Sehari setelah dilantik menjadi presiden Peru di Lima, Castillo memimpin pelantikan Bellido di Pampa de la Quinua pada Rabu waktu setempat. Lokasi itu merupakan tempat pertempuran tahun 1824 yang mengakhiri dominasi Spanyol atas Peru dan Amerika Selatan pada umumnya.

Bellido, seorang insinyur elektronik, bsrjanji akan mewakili kepentingan semua orang Peru dan memajukan "perang melawan korupsi."

Dia adalah salah satu dari 37 anggota parlemen Peru Libre yang terpilih menjadi anggota Kongres yang beranggotakan 130 orang pada April lalu. Di bawah hukum Peru, anggota parlemen juga dapat memegang posisi pemerintah.

Sebagaimana sang presiden, Bellido memiliki latar belakang pedesaan dan petani. Keduanya memakai sombrero putih tradisional saat dilantik meskipun Bellido berasal dari daerah Cusco dan Castillo, 51, dari Cajamarca.

Media Peru menulis Bellido tengah diselidiki oleh jaksa atas tuduhan mendukung terorisme ketika  berkampanye untuk menjadi anggota parlemen. 

Dalam pernyataan kepada media online Inka Vision, dia membela orang-orang yang mendukung kelompok gerilya Maois Shining Path yang melawan negara dari tahun 1980 hingga 2000 dan dijuluki sebagai organisasi "teroris" oleh pemerintah.

Sedangkan 18 anggota kabinet Castillo lainnya akan diumumkan sehari setelahnya, kata presiden seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (30/7/2021).

Sebagai guru sekolah pedesaan dan anggota serikat buruh, Castillo mulai menjabat pada Rabu dan menjanjikan akan memberantas korupsi dan membuat konstitusi baru. Dia telah bersumpah untuk menjungkirbalikkan seperempat abad pemerintahan neo-liberal dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Peru yang sedang berjuang.

Dia dinyatakan sebagai pemenang pemilu pada 19 Juli, lebih dari enam minggu setelah pemilu putaran kedua melawan pembela pasar bebas sayap kanan Keiko Fujimori. Fujimori sebelumnya menuduh telah terjadi kecurangan pemilu, namun tuduhan itu tidak terbukti.

Wanita itu bahkan menghadapi persidangan korupsi karena diduga menerima dana ilegal untuk dua kubu kepresidenan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini