Bisnis.com, JAKARTA - Bos perusahaan jalan tol Jusuf Hamka berharap semua pihak mengambil hikmah dari ribut-ribut soal perbankan syariah ini.
Dia mengatakan telah meminta maaf kepada semua pihak atas keributan yang terjadi akhir-akhir ini.
Namun, dia pun tetap berharap semua pihak mengambil hikmah dan pelajaran untuk mewujudkan sistem perbankan syariah yang lebih baik lagi.
"Ini untuk kepentingan lebih besar. Percayalah saya tidak niat untuk berkhianat atau black campaing sistem syariah. Tapi kita ambil hikmahnya saja. Ini satu permulaan untuk kita memperbaiki semua sistem. Bagaimana pun sistem syariah ini bukan hanya untuk umat muslim, tetapi semua umat," katanya dalam Podcast Deddy Corbuzier, Sabtu (31/7/2021).
Jusuf Hamka menyampaikan dirinya masih akan tetap setia menggunakan perbankan syriah. Bahkan dia mengklaim semua pembiayaan usahanya masih menggunakan perbankan syariah.
Adapun, dia merinci salah satu alasannya ingin mempercepat pelunasan adalah kinerja perusahaan yang menurun. Lagi pula, di tengah pandemi banyak ketidak pastian terutama yang menyangkut masa hidup.
"Saya ini sudah bau tanah, ada waktunya saya dipanggil. Saya mau utang semua sudah lunas sebelum waktunya saya tiba," sebutnya.
Jusuf Hamka merupakan pimpinan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Jusuf juga menyebutkan pembiayaan sindikasi tersebut dikucurkan sindikasi 7 bank syariah kepada PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) pada 2016.
CMLJ mendapatkan fasilitas pembiayaan sindikasi senilai Rp834 miliar, dengan akad pembiayaan Al Murabahah (akad pembiayaan jual beli) dengan indikasi yield/marjin setara 11 persen, tenor 14 tahun (168 bulan), untuk proyek pembangunan jalan tol Soreang–Pasirkoja Bandung (Soroja).
Sebagai informasi keluhan terhadap margin perbankan syariah yang masih tinggi benar adanya. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, ekuivalen tingkat imbalan pembiayaan, piutang, dan salam bank umum syariah masih per April 2021 9,85 persen.
Berbeda dengan bank umum yang suku bunga kredit bank umum sudah berada di level 9,08 persen untuk modal kerja dan bahkan 8,68 persen untuk kebutuhan investasi.
Namun, sebenarnya perbankan syariah sudah mecoba menekan tingkat imbalan itu dari periode sama tahun lalu 10,54 persen. Di sisi lain, dengan tingkat imbalan tersebut profitabilitas perbankan syariah tak begitu besar dengan net operating margin di 2,17 persen.
Berbanding jauh dengan perbankan konvensional yang net interest margin berada di kisaran 4,64 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel