Menko Airlangga: Penguatan di Sektor Pertanian Dorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Bisnis.com,04 Agt 2021, 15:58 WIB
Penulis: Maria Elena
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap tangguh di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari nilai pertumbuhan positif sektor pertanian selama pandemi tahun 2020- 2021. Pertumbuhan PDB sektor pertanian pada 2020 tercatat sebesar 1,75 persen dan kuartal I/2021 mencapai 2,95 persen.

Namun, berbagai tantangan muncul akibat pandemi Covid-19, seperti kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dan ketahanan pangan, sehingga perlu diantisipasi secara cermat.

Airlangga menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut berupa pembangunan food estate, kemitraan hortikultura berorientasi ekspor, dan program peremajaan sawit rakyat.

“Program-program di sektor pertanian terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021).

Airlangga menjelaskan, berbagai pembatasan selama pandemi dan peringatan dini FAO tentang krisis pangan, telah meningkatkan awareness pemerintah akan pentingnya ketahanan pangan pada jangka panjang.

Dalam rangka memperkuat sistem pangan nasional, pemerintah telah memprakarsai proyek jangka panjang food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

Food estate dilaksanakan dengan basis korporasi agar petani yang berkelompok baik dalam bentuk koperasi atau gapoktan akan lebih mudah dalam pemberian akses pendampingan, pembiayaan, dan fasilitas lain yang disediakan pemerintah bekerjasama dengan BUMN maupun swasta.

Model korporasi bagi petani maupun nelayan akan menjadikan proses bisnis semakin modern dari hulu ke hilir secara utuh.

Sementara program kemitraan hortikultura berorientasi ekspor telah terbukti meningkatkan pendapatan petani. Dalam model tersebut terdapat peran perusahaan mitra yang menjadi off-taker sekaligus menyediakan bibit unggul, pendampingan, hingga pengepakan yang menarik.

Di samping itu, dalam program peremajaan sawit rakyat, pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit maupun menjaga luasan lahan perkebunan kelapa sawit agar dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini