Laba Bersih IRRA Melonjak 1.271 Persen Jadi Rp50,8 Miliar per Semester I/2021

Bisnis.com,05 Agt 2021, 02:00 WIB
Penulis: Hafiyyan
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia peralatan dan perlengkapan medis, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan pada semester I/2021.

Pada semester I/2021, IRRA membukukan pendapatan sebesar Rp565,2 miliar atau meningkat 611,6 persen year on year (YoY) dibandingkan priode yang sama tahun lalu.

Perolehan laba bersih juga mengalami kenaikan signifikan mencapai 1.271 persen (YoY) menjadi Rp50,8 miliar dari dari Rp3,7 miliar pada semester I/2020.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Herman menyampaikan pada semester I/2021, lenaikan penjualan IRRA berasal dari penjualan ke segmen ritel (non APBN/APBD) atau non-pemerintah.

"Dan kenaikan terjadi baik untuk alat kesehatan non elektromedik maupun untuk produk diagnostik in vitro," paparnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021).

Produk In Vitro tumbuh 613,9 persen dengan produk Antigen Test Covid-19 (Panbio) sebagai penyumbang terbesar. Sepanjang priode Januari–Juni 2021, penjualan Panbio sudah mencapai 5,5 juta unit atau sudah berada dalam target penjualan di tahun ini sebesar 5 juta–10 juta unit.

Menyusul kontribusi produk in vitro berikutnya adalah reagent, mesin apheresis (plasma konvalesen), dan alat rapid non Covid-19.

Penjualan alat kesehatan non elektromedis yaitu alat suntik, meskipun belum terlalu besar di pada paruh pertama 2021, tetapi naik signifikan sebesar 294,8 persen (YoY). Pada kuartal II tahun ini, perseroan sudah mulai membukukan penjualan untuk produk barunya yaitu Avimac, imunomodulator untuk peningkat imun tubuh.

Hendry Herman mengungkapkan di tahun ini IRRA menambah SDM untuk masuk ke segmen non pemerintah/ritel seperti rumah sakit- rumah sakit swasta, klinik, laboratorium, apotek, dan juga melayani pembelian dari masyarakat.

“Sampai tahun lalu, pelanggan kita masih didominasi dari instansi pemerintah, atau bersumber dari anggaran pemerintah, makanya konstribusi semester I sangat kecil, di semester II baru mulai masuk pembelian besar. Sejak kuartal IV/2020, IRRA mulai fokus masuk ke non-pemerintah/swasta atau kita kategorikan ritel dan hasilnya sangat baik seperti yang sudah terlihat di semester I ini," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini