Ini Upaya Jatim Atasi Kendala Pendidikan Selama Pandemi

Bisnis.com,05 Agt 2021, 12:28 WIB
Penulis: Peni Widarti
Emil Dardak./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Pemprov Jatim sejak awal pandemi hingga kini dalam mengatasi kendala kegiatan pendidikan di masa pandemi.

Dia mengatakan sejak awal pandemi dan ditiadakannya sekolah tatap muka, banyak kendala yang dihadapi dunia pendidikan dalam menjalankan program sekolah, terutama secara daring.

“Seperti yang kita ketahui kendala yang dihadapi adalah minimnya akses dan infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah kepulauan dan pedalaman, minimnya ketersediaan kepemilikan fasilitas komupter atau gadget bagi keluarga tidak mampu,” katanya dikutip dalam siaran Youtube Televisi Edukasi, Kamis (5/8/2021).

Selain itu, lanjutnya, masih rendahnya keterampilan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat baik peserta maupun orangtua, termasuk rendahnya kompetensi tenaga pendidik terhadap pemanfaatan teknologi komunikasi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, serta ketersediaan kuota internet yang terbatas.

Emil mengatakan untuk mengahadapi berbagai kendala tersebut, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya, di antaranya merelokasi pemanfaatan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk subsidi kuota internet guru dan peserta didik, serta mengaplikasikan sistem manajemen pembelajaran di sekolah sesuai kebutuhan untuk kemudahan akses guru dan siswa terhadap materi.

Selanjutnya melakukan pengembangan kompetensi guru secara online dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran, serta inisiasi kerja sama penyediaan jaringan internet dengan pemerintah desa untuk memfasilitasi jaringan internet bagi siswa maupun guru di wilayah tersebut.

“Di Jatim sendiri ada 11 desa di Kabupaten Situbondo yang menjadi pilot project untuk model kerja sama penyediaan jaringan internet ini,” imbuh Emil.

Meski cukup menantang, menurut Emil ada hikmah di balik pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan yang saat ini lebih banyak mengoptimalkan teknologi informasi (TI) melalui sekolah daring.

“IT sekarang sebuah elemen esensial, IT telah mengubah sekotor dunia usaha, terutama perbankan. Kebijakan Merdeka Belajar melalui daring selama pandemi ini akan menjadikan anak lebih siap mengadaptasi diri dengan revolusi 4.0, bukan hanya melek IT tapi belajar independen dan berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk itu, tambahnya, sebuah program belajar daring ini akan berhasil atau tidak bergantung pada guru, sehingga guru harus memiliki kompetensi yang baik dengan belajar setiap hari, baik bersama industri, belajar sendiri maupun belajar dengan kolega.

“Selain mengajar, guru juga harus menjadi penghubung sumber belajar, fasilitator dan gatekeeper,” imbuh Emil

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini