Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Meninggal setelah Dirawat 10 Hari Akibat Covid-19

Bisnis.com,06 Agt 2021, 13:55 WIB
Penulis: Newswire
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara./Antararn

Bisnis.com, KENDARI - Wakil Bupati Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Gusli Topan Sabara meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, Kamis (5/8/2021) malam.

Kabar duka ini sampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Konawe Sukri Nur melalui pesan WhatsAppnya.

"Innalillahi Wainnailahi rojiun Pak Wakil Bupati Konawe meninggal dunia," kata Sukry.

Wakil Bupati Konawe tersebut sebelumnya dikabarkan menjalani perawatan di RSUD setempat sejak 28 Juli 2021. Politisi PAN ini harus menjalani perawatan isolasi di rumah sakit pelat merah daerah itu karena penyakit yang dideritanya.

Pada Kamis (5/8/2021) malam, Wakil Bupati itu meninggal dunia sekitar pukul 22.30 WITA di RSUD setempat. Gusli meninggal setelah dirawat selama 10 hari karena Covid-19 sejak 28 Juli 2021. Dia meninggal pada usia 53 tahun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Ferdinan menuturkan, kondisi Wakil Bupati Konawe kritis sejak Kamis (5/8/2021) sore. 

“Sudah dimakamkan tadi pagi di pemakaman keluarga di Kecamatan Sampara,” ujarnya, Jumat (6/8/2021).

Saat diketahui terpapar Covid-19, Wakil Bupati langsung dibawa ke RSUD Konawe untuk perawatan medis.

Kondisi Gusli, menurut Ferdinan, sempat naik turun, bahkan pada hari ketiga perawatan kondisi Gusli sudah membaik. Namun almarhum diketahui memiliki komorbid, sehingga Ferdinan menduga itulah yang memperparah kondisi kesehatan Gusli.

Lebih jauh, menurut Ferdinan, almarhum Wakil Bupati Konawe itu, belum divaksinasi Covid-19 lantaran almarhum tidak memenuhi syarat vaksinasi terkait komorbid atau penyakit penyerta yang dimilikinya.

Laporan Dinkes Sultra per 26 Juli 2021,  dari 2.035.781 ribu jiwa lebih warga Sultra yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19, warga yang sudah melakukan vaksinasi tahap pertama sebanyak 359.308 atau 17,65 persen.

Adapun vaksinasi dosis kedua sebanyak142.797 atau 7.01 persen. Angka ini masih jauh dari harapan jumlah warga yang semestinya mendapatkan vaksin.

“Saat ini partisipas warga untuk vaksin cukup tinggi, hanya saja kan kita tahu kan kuota vaksin terbatas jadi memang untuk saat ini kita prioritas pada kelompo-kelopok yang rawan terpapar Covid-19, “ terang Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan  (Dinkes) Sultra, Kartini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini