Dilanjutkan Bulan ini, Konstruksi Sodetan Ciliwung Tunggu Pembebasan Lahan

Bisnis.com,06 Agt 2021, 07:54 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Warga beraktivitas di kawasan Sungai Ciliwung, Jakarta, Jumat (14/9/2018)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melanjutkan konstruksi Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) pada bulan ini. Adapun, konstruksi sodetan tersebut dijadwalkan rampung pada Agustus 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mencatat total panjang sodetan yang akan dikerjakan selama 2 tahun tersebut mencapai 714 meter. Saat ini, lanjutnya, proses konstruksi masih menunggu pembebasan lahan di Ibu Kota seluas 10,49 hektar.

"Kalau pembebasan lahan sudah selesai, berdasarkan pengalaman sebelumnya, konstruksi bisa selesai lebih cepat. [Sodetan ini dapat] mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (5/8/2021).

Basuki mengatakan pembebasan lahan tersebut akan dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. Menurutnya, saat ini masih ada 6 bidang tanah yang harus dibebaskan.

Sebelumnya, pemerintah telah membangun sodetan tersebut sepanjang 550 meter pada 2015-2017. Dengan kata lain, total panang sodetan Sungai Ciliwung ke KBT mencapai 1,26 kilometer.

Basuki menilai sodetan tersebut akan mengurangi debit banjir di Sungai Ciliwung sebesar 60 liter per detik (lpd) dengan mengalirkannya ke KBT. Adapun, sodetan yang dimaksud adalah dua pipa berdiameter 4,05 meter yang dibenamkan 10 meter di bawah tanah.

Sementara itu, konstruksi sodetan tersebut akan terbagi menjadi dua zona, yakni bangunan permanen inlet open channel sepanjang 165 meter dan sodetan dari inlet ke arriving shaft sepanjang 549 meter.

Kontraktor yang bertugas pada pengerjaan sodetan tersebut adalah kerja sama operasi antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

Anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut mencapai Rp683,9 miliar. Artinya, total anggaran yang dikucurkan untuk proyek tersebut mencapai Rp1,17 triliun lantaran pengerjaan sodetan sepanjang 550 meter pada 2015-2017 telah menelan Rp492,6 miliar.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Cisadane Bambang Hari Mulyono mengatakan konstruksi infrastruktur pengendali banjir Ibu Kota tersebut telah dimulai sejak 2013. Tetapi, pengerjaannya terhenti karena terhambat pembebasan lahan.

Bambang menilai KBT masih dapat menampung tambahan 60 lpd saat musim hujan. Meski demikian, Bambang berharap KBT berada dalam kondisi kosong dan tidak terjadi hujan dalam area luas saat sodetan tersebut berfungsi.

"Tapi, kalaupun ini terjadi, masih bisa dialirkan karena debit yang dialirkan ke KBT akan menempati tinggi maksimum dari KBT," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini