Sri Mulyani Harap Kontribusi Non-APBN Kian Besar Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis.com,06 Agt 2021, 12:01 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen tidak lagi ditopang oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Sri berharap tren tersebut bisa terus terjadi di kuartal selanjutnya di mana kontribusi faktor non-APBN bisa semakin stabil dan besar.

“Sehingga akan terus menopang berlanjutnya proses pemilihan ekonomi nasional yang didorong oleh keempat mesin pertumbuhan ekonomi secara bersama yaitu konsumsi, investasi, ekspor-impor, dan belanja pemerintah,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).

Berdasarkan catatan Sri, PDB ditopang realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi mencapai 9,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk periode saat ini, belanja negara bukan jadi satu-satunya faktor pengungkit ekonomi. Investasi naik 7,54 persen. Lalu, ekspor dan impor mengalami lonjakan yang sangat tajam. Masing-masing yaitu 31,78 persen dan 31,22 persen.

“Jadi ini adalah momentum rebound dan recovery yang sangat cepat. Ini sejalan dengan kinerja ekonomi global dan mengakibatkan meningkatnya harga-harga komoditas,” jelasnya.

Sementara dilihat secara makro, Menkeu menuturkan bahwa ada tiga pendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Jadi ada faktor penguatan ekonomi global, countercyclical pemerintah, serta moneter dan sektor keuangan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini