Naik Terus, Saham Bank Neo (BBYB) Kena Status UMA

Bisnis.com,06 Agt 2021, 13:07 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Bank Neo Commerce/https://www.yudhabhakti.co.id/

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati perkembangan transaksi saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) karena terjadi kenaikan harga di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Dalam surat pengumuman dengan nomor Peng-UMA-00146/BEI.WAS/08-2021 bertanggal 5 Agustus 2021 dijelaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 5 Agustus 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulananan registrasi pemegang efek," demikian pernyataan Bursa yang dikutip pada Jumat (6/8/2021).

Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham BBYB di pasar reguler dan tunai pada 25 Februari 2021 dalam rangka cooling down.

Saham BBYB juga pernah masuk pantauan UMA Bursa pada 23 Februari 2021. Sehubungan dengan kenaikan harga saham di luar kebiasaan tersebut, BEI pun menyampaikan bahwa saat ini sedang dicermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya.

Kemudian, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Adapun, hingga sesi I perdagangan hari ini, saham BBYB menguat 4,64 persen ke level 1.580 dengan volume yang diperjualbelikan sebanyak 456,26 juta saham. Pada level ini, Bank Neo pun mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp11,84 triliun.

Dalam seminggu terakhir, saham BBYB telah menguat 88,10 persen dan sepanjang periode tahun berjalan naik signifikan 429,81 persen.

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce merupakan salah satu bank kecil yang tengah fokus dalam pengembangan perbankan digital. Perseroan telah mengumumkan ringkasan Rancangan Pengambilalihan PT Bank Neo Commerce Tbk. oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia.

Akulaku akan mengambil alih dan menjadi pemegang saham pengendali Bank Neo Commerce yang diperkirakan akan dilakukan pada Oktober 2021.

Pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98 persen dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor di BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) yang mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar di BBYB.

Serta, setelah Akulaku lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai pemegang saham pengendali BBYB. Dalam ringkasan rancangan, manajemen perseroan menyampaikan Akulaku melihat adanya kebutuhan dan pentingnya dukungan teknologi pada sektor finansial, khususnya perbankan.

Alasan dan tujuan Akulaku melakukan pengambilalihan untuk memanfaatkan teknologi tinggi yang dimiliki oleh Akulaku untuk membantu BBYB dalam melakukan transformasi digital terhadap layanan perbankan dan membawa BBYB ke tingkat baru dengan teknologi canggih dan transparansi yang lebih baik. Dengan demikian, BBYB dapat memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, efisien dan kepada pelanggannya.

"Sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat 2 POJK 41/2019, pengambilalihan saham bank dianggap mengakibatkan beralihnya pengendalian bank apabila kepemilikan saham menjadi yang terbesar pada bank. Setelah pelaksanaan PUT III, Akulaku merupakan pemegang saham sebesar 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98 persen dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor di BBYB yang mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar BBYB dan mengakibatkan beralihnya pengendalian atas BBYB," tulis manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini