Bisnis.com, JAKARTA - Saham KakaoBank Corp., bank internet pertama yang IPO di Korea, melonjak lebih 70 persen dalam hari pertamanya melandai di bursa saham Korea Selatan. Hal ini menjadikan Kakaobank menjadi pemberi pinjaman ritel dengan nilai pasar terbesar di Korea Selatan.
Lonjakan saham lebih dari 74% membuat bank tersebut menjadi emiten perbankan tanpa kantor cabang dengan kapitalisasi terbesar, lebih dari 3,2 triliun won (US$2,8 miliar), lebih besar dari kelompok keuangan tradisional di negara itu.
Debutnya menandai pergeseran peta kelompok keuangan di Korea Selatan. Sebelum KakaoBank IPO, perusahaan keuangan terbesar di negara itu adalah KB Financial Group Inc. dengan nilai pasar sekitar 22 triliun won, diikuti oleh Shinhan Financial Group Co. sebesar 20 triliun won dan Hana Financial Group Inc. yang berkisar 13 triliun won.
Pada harga IPO, KakaoBank bernilai 18,5 triliun won (US$ 16,2 miliar) meskipun asetnya kurang dari sepersepuluh dari beberapa bank ritel terbesar di negara ginseng.
Analis di BNK Securities, Kim In mengatakan dalam penelitiannya sebelum debut KakaoBank, target harga saham 24.000 won dari harga yang ada di pasar korea.
"Modal pasar saat ini tampaknya telah melampaui ekspektasi,” ujar Kim In dikutip melalui Bloomberg pada Jumat (6/8/2021).
Kim pun menambahkan banyak proyek melalui platform bisnisnya yang sulit untuk dieksekusi, sementara keuntungannya dari bisnis baru itu sangat kecil. Sebagian besar keuntungan bank berasal dari suku bunga dan pinjaman, seperti bank tradisional lainnya.
KakaoBank adalah perusahaan terbaru yang go public di antara afiliasi Kakao Corp. Kakao Games Corp. yang mengumpulkan 384 miliar won pada bulan September dan sahamnya melonjak sekitar 250 persen sejak IPO. Kemudian, Kakao Pay Corp., layanan pembayaran online terbesar di negara itu, berusaha memulai debutnya pada 12 Agustus tetapi rencana itu ditunda setelah regulator memintanya untuk merevisi prospektusnya.
Setelah Kakao, diperkirakan Lebih banyak IPO kemungkinan akan menyusul Kakao karena unit bisnis ride-hailing, hiburan, dan unit bisnis di Jepang mungkin akan go public.
Kakao Bank dibentuk pada tahun 2016 setelah pemerintah Korea menawarkan izin perbankan online untuk pertama kalinya pada tahun 2015.
KakaoBank pun tumbuh dengan cepat dengan memanfaatkan layanan messenger perusahaan induk (KakaoTalk)dengan 46 juta pengguna aktif dari populasi sekitar 51 juta.
Meski memimpin industri bank online, persaingan di Korea Selatan semakin gencar dikarenakan sudah banyak mengadopsi layanan financial technology.
Adapun, Viva Republica Ltd. berencana untuk meluncurkan Toss Bank pada awal September setelah menerima lisensi perbankan internet ketiga di Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel