Akun Twitter Politikus Demokrat Rachland Nashidik Diretas, Begini Kronologinya

Bisnis.com,09 Agt 2021, 13:42 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik./Twitter @RachlanNashidik

Bisnis.com, JAKARTA — Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengakui bahwa akun Twitter pribadinya diretas pada Minggu (8/8/2021) malam.

Melalui akun yang dibuatnya untuk sementara yaitu @RachlandNash, dia menceritakan kronologi peretasan akun Twitternya @RachlandNashidik.

“Jadi, Netizen yang budiman, semalam, 8 Agustus 2021, akun saya diretas. Tiba tiba saja akun saya keluar (log out) sendiri, saat saya sedang akan mengirim tweet. Ada pesan SMS masuk ke no GSM saya dari Twitter. Isinya: kode reset password saya. Padahal, saya tidak pernah meminta,” cuitnya, Senin (9/8/2021).

Dia menduga, si peretas menggunakan mekanisme ‘lupa password’ untuk mengambil alih akunnya.

Menurutnya, hal itu yang menyebabkan ada pesan singkat masuk dari Twitter berisi kode reset password ke nomor kontaknya.

Lebih lanjut, dia mempertanyakan kepada penyedia jasa telekomunikasi Telkomsel ihwal tersebarnya pesan singkat yang berisikan kode reset password tersebut.

Rachland menilai, kode tersebut seharusnya hanya bisa diketahui olehnya sehingga peretas tidak mungkin bisa mengetahuinya.

“Telkomsel perlu menjawab, apakah perusahaan pelat merah ini akan membuka akses kepada SMS pelanggan, bila diminta oleh pihak di dalam lingkaran kekuasaan negara atau politik? Semoga tidak. Sebab hal itu adalah pelanggaran sangat serius kepada warga negara bukan pelaku kejahatan,” cuitnya kemudian.

Adapun, salah satu pendiri Setara Institute ini menduga peretasan terhadap akun Twitter pribadinya terjadi karena dipicu unggahan sindiran berupa gambar karikatur Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam gambar karikatur tersebut terpampang wajah Presiden Jokowi yang dengan latar lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam wajah Jokowi disematkan beberapa potongn tulisan seperti ‘utang luar negeri 6000T’, ‘ratusan ribu ha hutan rusak, ‘impor bahan pangan’, ‘omnibus law’, hingga ‘nawacita’.

"Kasus pemicu kejahatan peretasan agaknya gambar di bawah. Saya mengunggah gambar sebagai jawaban pada akun yang minta Pak SBY melukis Hambalang. Kita tahu, Cebongs selalu menyangkutkan apapun tentang Pak SBY dan Demokrat dengan Hambalang, meski kasus sudah lama selesai diadili," ujarnya.

Namun, Rachland sendiri mengakui bahwa gambar itu bukanlah karyanya.

“Gambar ini bukan karya saya. Ia, dalam tafsir saya, seperti mengontraskan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini