Perpanjangan PPKM Level 4 Tekan IHSG, Rekomendasi Saham-Saham Ini

Bisnis.com,10 Agt 2021, 07:25 WIB
Penulis: Hafiyyan
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan pada Selasa (10/8/2021) seiring dengan perpanjangan PPKM Level 4 di Jawa-Bali dan jatuhnya sejumlah harga komoditas.

Pada perdagangan Senin (9/8/2021), IHSG ditutup anjlok 1,22 persen atau 75,98 poin dan parkir di level 6.127,46. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.110,55-6.239,02.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus (Jawa-Bali) dan 23 Agustus (di luar Jawa-Bali) tentunya akan memukul kembali ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 yang pada gilirannya akan memukul kinerja emiten, khususnya di sektor konsumer, retail, pariwisata, dan transportasi.

"Selain dari sentimen internal perpanjangan PPKM Level 4, turunnya Indeks DJIA sebesar -0,3 persen, dan EIDO sebesar -1,66 persen menjadi sentimen negatif," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (10/8/2021).

Jatuhnya harga beberapa komoditas di antaranya yang cukup parah adalah turunnya emas -1,81 persen, sehingga harga emas selama 3 hari turun tajam US$85,8 atau sekitar -4,78 persen.

Selamalam, harga nikel turun tajam -3,21 persen, minyak -2,18 persen, CPO -1,70 persen, dan timah jatuh -0,20 persen, di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 2,90 persen menjadi 1,325 persen.

Turunnya pasar saham utama AS dan komoditas menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa ini. Edwin memerkirakan IHSG bergerak di rentang 6.088 - 6.180, dan rupiah Rp14.300-Rp14.435 per dolar AS.

Sejumlah saham pilihannya hari ini adalah ITMG, BBCA, ACES, AALI, ADRO, PWON, LPPF, BUKA, JSKY.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini