KoinWorks Ungkap Cara UMKM Digital Tetap Cuan dan Ekspor di Tengah Pandemi

Bisnis.com,10 Agt 2021, 20:41 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku UMKM berbasis digital, terutama yang berkecimpung di e-commerce, berpotensi untuk tetap bertumbuh di era pandemi dan bahkan melebarkan sayap ke pasar ekspor.

Hal ini diungkap Benedicto Haryono, CEO & Co-founder fintech peer-to-peer (P2P) lending sekaligus super financial apps KoinWorks (PT Lunaria Annua Teknologi), dalam diskusi virtual pemaparan riset Digital SME Confidence Index Report Semester I/2021, Selasa (10/8/2021).

"Walaupun persentase UMKM untuk ekspor masih kecil, tapi potensinya ada. Dengan onboarding ke digital dan e-commerce, akses ke costumer base di luar negeri terutama Asean terbuka. Data kita sudah ada 5 persen UMKM yang sudah mulai menjual produknya ke pasar ekspor," jelasnya.

Ben mengungkap Aniki Cosplay merupakan salah satu contoh UMKM pengguna KoinWorks yang terbilang berhasil dalam bertransformasi dan memanfaatkan kanal digital secara efektif untuk menjangkau pasar ekspor.

Sekadar informasi, UMKM di sektor kerajinan besutan Renaldy Piliphus ini sempat mengakses layanan pinjaman modal P2P di KoinWorks untuk membeli aset printer 3D dan mempercepat produksi. Berawal dari hobi dan hanya berjualan di forum-forum, kini Aniki Cosplay telah memiliki kanal website dan fanpage media sosial untuk mengakomodasi pesanan pelanggan.

"Kita lihat selain bisa memberikan produk yang punya kualitas, diferensiasi, dan unik, penetrasi digital brand ini baik sehingga sekarang sudah diminta ekspor ke Amerika dan negara lain, baik untuk dijual ke individu atau bahkan untuk properti program TV," jelasnya.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan peningkatan kanal sales merupakan kunci UMKM menggapai pasar ekspor dan meningkatkan penjualan. Mulai dari beragam e-commerce, marketplace dan aplikasi ride-hailing, website, sampai media sosial, bisa dimanfaatkan untuk melengkapi kanal offline.

KoinWorks pun mencatat pengalaman para UMKM yang telah merealisasikan kanal sales secara hybrid atau berbarengan antara offline-online, penjualannya meningkat, rata-rata 44 persen. Secara terperinci, dengan UMKM menambah satu kanal digital saja bisa meningkatkan 31 persen penjualan. Sementara, menambah tiga sampai empat kanal digital, bisa mendongkrak penjualan 53,1 persen sampai 60,3 persen.

Para pelaku UMKM yang dinilai berhasil meningkatkan kembali volume bisnis dan penjualannya di era pandemi, selain karena mereka mampu memberikan diferensiasi produk dan branding yang bagus, yaitu pelayanan ke konsumen loyal.

Riset KoinWorks mengungkap bahwa menggenjot beragam promosi, diskon, dan berpartisipasi di event belanja macam Harbolnas tidak akan berpengaruh signifikan apabila bisnis UMKM tersebut belum memiliki market yang jelas, niche, dan setia.

Riset juga mengungkap kreativitas jadi kunci bertahan di tengah kondisi pandemi, terutama bagaimana melakukan rebranding dan pengemasan unik, serta pelayanan yang lebih baik, untuk bersaing dengan produk-produk dari luar yang masuk Indonesia lewat e-commerce.

Sebagai gambaran, 36 persen UMKM masih mengandalkan metode pemasaran konvensional, di wilayah Jakarta memang telah mencapai 41 persen UMKM menggunakan digital, tapi di Pulau Jawa baru 29 persen, sementara di luar Jawa lebih rendah lagi, yaitu 16 persen.

"Jadi tantangannya lebih ke literasi, mulai dari onboarding ke online, marketing, menganalisis target market dengan kanal penjualan terbaik, melakukan campaign dan branding yang berbeda sehingga kualitas produk mereka itu kena ke pelanggan di kanal digital. Tugas ini butuh peran semua stakeholder, kita dari fintech dan para mitra juga akan ikut membantu," ujarnya.

Ben mengungkap bahwa hingga kini produk KoinP2P yang mengakomodasi pinjaman produktif buat UMKM telah menyentuh Rp2 triliun sepanjang 2021 dan diharapkan mencapai di kisaran Rp4 triliun pada akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini