Pertumbuhan AUM Reksa Dana Seret, IPO Bukalapak Jadi Pelicin?

Bisnis.com,11 Agt 2021, 15:46 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
ilustrasi investasi

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana diperkirakan kesulitan untuk tumbuh secara signifikan pada sisa tahun 2021.

Direktur Utama Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan, dana kelolaan industri reksa dana pada tahun ini akan kesulitan mengalami pertumbuhan dua digit. Sebelumnya, Antony memprediksi AUM reksa dana dapat membukukan kenaikan sekitar 10 persen hingga 15 persen.

“Jumlah ini lebih tinggi dari pertumbuhan sekitar 5 persen – 7 persen yang dicatatkan pada periode 2019-2020,” katanya saat dihubungi pada Selasa (10/8/2021).

Antony menuturkan, prospek pertumbuhan dana kelolaan reksa dana masih dihadapkan oleh sejumlah hambatan. Salah satu penghambat pertumbuhan dana kelolaan adalah wacana pemerintah untuk menurunkan pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi untuk investor domestik.

Rencana tersebut adalah menurunkan pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi untuk investor domestik menjadi 10 persen. Pajak tersebut sama besarnya dengan PPh bunga obligasi untuk reksadana.

“Hal ini akan memangkas competitive advantage reksadana pendapatan tetap,” katanya.

Menurutnya, meski rencana ini akan berdampak baik untuk perluasan partisipasi investor dalam jangka panjang, kebijakan ini akan menjadi tantangan yang cukup berat untuk industri reksadana dalam jangka pendek.

“Dengan adanya variabel baru tersebut, dana kelolaan industri reksadana akan sulit untuk bertumbuh di atas 10 persen seperti yang kami prediksikan pada awal tahun.

Meski demikian, prospek pertumbuhan dana kelolaan reksa dana pada tahun ini juga masih didukung oleh rencana masuknya saham-saham new economy seperti startup unicorn ke pasar modal Indonesia. Menurut Antony, sentimen ini sudah mulai terlihat dari masuknya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ke Bursa Efek indonesia (BEI).

Antony menuturkan, katalis positif yang ditimbulkan dari melantainya BUKA dan startup-startup lainnya akan turut berdampak positif terhadap industri reksa dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini