Saham BUKA Amblas Kena ARB, Netizen Curhat Nyangkut dan Boncos

Bisnis.com,12 Agt 2021, 17:07 WIB
Penulis: Dinda Aulia Ramadhanty
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) amblas hingga mengalami auto reject bawah (ARB). Alhasil, banyak netizen sekaligus investor yang curhat dana investasi mereka boncos atau nyangkut di saham BUKA.

Berdasarkan catatan Bisnis, saham BUKA membuka perdagangan di level Rp1.035 per saham dan langsung amblas 6,76 persen ke level Rp965 per saham. Saham BUKA ditransaksikan sebanyak 4.238 kali dengan volume saham yang beredar 245 juta unit.

Adapun, nilai transaksi tercatat mencapai Rp237 miliar miliar. Kapitalisasi pasarnya turun ke bawah Rp100 triliun atau tepatnya Rp99,45 triliun.

Pada perdagangan sesi II, saham dengan jumlah IPO terbesar tersebut sempat bangkit dari batas bawah ARB. Namun, saham BUKA kembali amblas 6,76 persen. Sepanjang sesi perdagangan hari ini, saham BUKA bergerak di rentang Rp965-Rp1.000.

Mengetahui hal tersebut, netizen yang juga menjadi investor saham BUKA membanjiri kolom komentar di salah satu postingan Instagram Bukalapak. 

Berikut komentar netizen yang mengeluhkan saham BUKA yang amblas hingga kena ARB pada perdagangan hari ini, Kamis (12/8/2021).

"ARB terus sampai 200," tulis akun Instagram @donisavogadro.

"Ganti nama aja jadi tutup lapak... kwkwkw ARB terus," kata @lucky_selvina.

"Udah mending TUTUP aja, ide gak kreatif, masih lawas kalah saing dengan kompetitor. Saham aja anjlok bikin rugi investor, gak guna," ucap @damdam_vi.

"ARB lagi, besok buka saham busuk dijual mahal awkwkw," ujar @ilhamgodinvest.

"Yuk absen yang sahamnya nyangkut di BUKA," tulis @riyadycahya.

VP Corporate Affairs PT Bukalapak Tbk. Siti Sufintri Rahayu angkat bicara terkait pergerakan saham BUKA.

"Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar," katanya, Kamis (12/08/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini