Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan penurunan suku bunga simpanan masih potensial untuk dilakukan. Kendati demikian, hal tersebut tak begitu berdampak pada penurunan beban dana.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan porsi dana murah perseroan telah mencapai 78% sehingga simpanan berjangka hanya bersisa 22%.
Jika ada penurunan suku bunga simpanan berjangka lanjutan 0,25% pada simpanan berjangka, maka dampak terhadap cost of fund hanya 0,05%. Sementara itu, suku bunga dana murah tidak dapat diturunkan lagi.
"Jadi room untuk turun itu ada, tapi tidak begitu banyak manfaat [pada cost of fund]," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).
Jahja melanjutkan untuk bunga kredit perseroan pun memiliki ruang untuk melakukan hal tersebut. Namun, dia menggaris bawahi restrukturisasi sudah membuat banyak suku bunga kredit debitur turun secara signifikan.
"Memang ada sebagian nasabah yang sudah bayar, tetapi bunganya itu bunga restrukturisasi. Sehingga kami juga tidak bisa turunkan lebih banyak lagi untuk suku bunga kredit. Tapi kami juga akan tetap pertimbangkan beberapa nasabah berkualitas untuk turunkan suku bunga kredit," katanya.
Jahja melanjutkan perseroan membuat prediksi pasti terkait dengan perkembangan pandemi dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi.
"Yang jelas kami akan tetap antisipasi dan jaga-jaga terus. Kami tidak mau terjebak dengan dorong-dorongan menggenjot kredit. Bagaimana pun kualitas masih akan jadi prioritas kami," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel