Bunga deposito Sentuh 3 Persen, Bank Mandiri Masih Bisa Turun Lagi

Bisnis.com,13 Agt 2021, 08:42 WIB
Penulis: M. Richard
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengklaim suku bunga deposito bunga simpanan berjangka sudah mencapai titik terendah.

Perseroan pun masih mempertimbangkan penurunan suku bunga deposito seiring dengan berlanjutnya strategi efisiensi beban dana hingga akhir tahun ini.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan sebelum pandemi Covid-19, Cost of Fund (CoF) atau biaya dana Bank Mandiri berada di level 2,83 persen dan sudah turun sebesar 112 bps mencapai level 1,71 persen pada Juni 2021.

Penurunan CoF ini terjadi karena beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menurunkan bunga deposito dari kisaran 5 persen sebelum pandemi menjadi dibawah 3 persen saat ini.

Upaya lain adalah perseroan mendorong pertumbuhan dana murah sehingga CASA ratio mencapai ratio 73,20 persen pada Juni 2021, serta memangkas porsi deposito special rate hingga dibawah 20 persen dari total deposito.

Keputusan ini merupakan bagian dari strategi bank dalam melakukan efisiensi beban bunga ditengah kondisi likuiditas perbankan yang baik.

"Ke depan kami memproyeksikan masih ada ruang untuk menurunkan bunga simpanan sehingga beban dana masih bisa turun sampai akhir tahun ini," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Sigit melanjutkan penurunan biaya dana menjadi strategi penting untuk mengkompensasi penurunan pendapatan bunga kredit yang selama pandemi mengalami tekanan akibat restrukturisasi kredit dan penurunan yield kredit seiring penurunan bunga pasar.

Terkait beban pencadangan, Bank Mandiri secara konservatif telah membentuk CKPN kredit yg cukup termasuk cadangan untuk kredit restrukturisasi Covid-19.

Ke depan, kami meyakini perekonomian nasional akan membaik di kuartal IV/2021 dan diproyeksikan akan terus berlanjut ke tahun 2022 seiring dengan keberhasilan pemerintah dlm menurunkan angka positif Covid melalui pemberlakuan PPKM serta program vaksinasi.

"Ekspansi kredit dilakukan secara selektif, khususnya ke sektor-sektor prospektif serta mendorong pertumbuhan kredit berbasis potensi wilayah," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini