Pemerintah Target Raup PNBP Rp333,2 Triliun, Ini Lima Langkah Pemerintah

Bisnis.com,16 Agt 2021, 12:58 WIB
Penulis: Dany Saputra
Suasana Sidang Tahunan MPR 2021 yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/Sopian/Pool

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp2.708,7 triliun pada tahun anggaran 2022, untuk mencapai berbagai sasaran pembangunan di Indonesia.

Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerangkan bahwa diperlukan peningkatan pendapatan negara di tahun depan menjadi sebesar Rp1.840,7 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan yang ditetapkan sebesar Rp1.506,9 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp333,2 triliun.

Jokowi menegaskan untuk mencapai pendapatan tersebut maka pemerintah akan terus melakukan optimalisasi penerimaan pajak, dengan melakukan reformasi perpajakan.

“Mobilisasi pendapatan negara dilakukan dalam bentuk optimalisasi penerimaan pajak maupun reformasi pengelolaan PNBP,” kata Jokowi pada Pidato Pengantar RUU APBN 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (16/8/2021).

Upaya peningkatan PNBP terus dilakukan, melalui: perbaikan proses perencanaan dan pelaporan PNBP dengan menggunakan teknologi informasi yang terintegrasi; penguatan tata kelola dan pengawasan PNBP; optimalisasi pengelolaan aset; intensifikasi penagihan dan penyelesaian piutang PNBP; serta mendorong inovasi layanan dengan tetap menjaga kualitas dan keterjangkauan layanan.

Adapun, target PNBP tahun 2022 sebesar Rp333,2 triliun didukung oleh penerimaan dari SDA, penerimaan dari kekayaan negara dipisahkan, dan dukungan dari Badan Layanan Umum (BLU).

Sementara itu, kinerja PNBP diperkirakan mengalami perbaikan pada tahun 2021 yang terlihat dari perkembangan positif PNBP.

Realisasi PNBP pada akhir tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp357.21 miliar atau tumbuh 3,9 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020.

Pertumbuhan positif PNBP hingga akhir tahun 2021 disebabkan oleh naiknya tren harga komoditas terutama harga minyak bumi, batubara, dan kelapa sawit yang menyebabkan pendapatan SDA dan BLU pengelolaan dana kelapa sawit mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini