Ekonom: Koreksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 ke 5,5 Persen Sudah Diprediksi

Bisnis.com,16 Agt 2021, 17:28 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyebutkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 di kisaran 5,0 persen–5,5 persen. Angka tersebut lebih rendah dari asumsi sebelumnya mencapai 5,2 persen– 5,8 persen.

Hal ini dipandang sejumlah ekonom justru lebih realistis dan menjadi sinyal baik bagi nilai tukar rupiah.

Macroeconomy Analyst Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, soal perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, sebenarnya sudah dilihat pelaku pasar.

“Karena pada saat asumsi itu dibentuk awal Juli memang belum ada gambaran soal dampak PPKM akan berapa lama. Sekarang dengan PPKM yang sudah hampir 2 bulan dan ketidakpastian yang ada saya rasa pasar tidak kaget dengan asumsi pertumbuhan yang lebih rendah,” ujarnya saat dihubungi, Senin (16/8/2021).

Selain itu, angka pertumbuhan ekonomi 5,0 persen–5,5 persen menurutnya lebih mungkin untuk dicapai. “Kami sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 pda 5,0 persen.”

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan prediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari asumsi sebelumnya tidak mempegaruhi pasar, apalagi level tersebut justru lebih mudah tercapai.

Terkait dengan pergerakan rupiah, Josua menyebutkan, mata uang garuda akan lebih bergantung dengan kebijakan Bank Indonesia yang sudah disiapkan. Kemudian, juga terkait kebijakan moneter di negara-negara maju lain

“Saya kira semua yang sudah diperkirakan pemerintah benar, karena mereka juga membaca pasar,” kata Josua.

Adapun, Josua memprediksi rupiah dalam sepekan ke depan akan bergerak di kisaran Rp14.350 – Rp14.425 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini