Bisnis.com, JAKARTA — Tren lonjakan harga minyak sawit alias Crude Palm Oil (CPO) boleh saja mulai jinak. Namun, bukan berarti perusahaan-perusahaan sektor perkebunan di dalam negeri kehabisan pemantik untuk melanjutkan pertumbuhan kinerjanya.
Sebuah laporan yang dipublikasikan S&P Global Platts belum lama ini, memprediksi bahwa dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan CPO dalam negeri berpotensi besar kebanjiran orderan dari India.
Penyebab utamanya adalah kebijakan Indonesia memangkas tarif ekspor CPO sejak Juni 2021. Kebijakan ini membuat importir India lebih mempertimbangkan produk CPO asal Indonesia, yang setelah melalui berbagai perhitungan tampak lebih murah dibandingkan produk asal Malaysia.