Bisnis.com, JAKARTA--Runtuhnya Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang ditopang koalisi Perikatan Nasional (PN) pada Senin lalu telah memicu putaran negosiasi politik baru untuk mencari perdana menteri Malaysia berikutnya.
Seperti perulangan sejarah, Muhyiddin hanya berkuasa selama 17 bulan setelah menggulingkan pemerintahan Pakatan Harapan pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Mei 2018. Mahathir hanya berkuasa lima bulan lebih lama dari Muhyiddin, yakni satu tahun 10 bulan.
Sama halnya dengan Muhyiddin, Mahathir saat itu juga kehilangan dukungan di parlemen sehingga kehilangan legitimasi untuk berkuasa. Ketika itu Muhyiddin menarik anggota koalisi Bersatu dari pemerintahan Pakatan Harapan (PH).