Bisnis.com, JAKARTA - Sinyal dari pemerintah tentang rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022 dari pos cukai membawa saham-saham emiten rokok terkapar ke zona merah. Berlawanan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang melonjak 0,5 persen ke zona hijau di level 6.118.
Dari empat perusahaan rokok aktif di Bursa Efek Indonesia, semuanya anjlok dalam. Hanya perusahaan kelima, yakni Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) yang tidak bergerak, itupun dikarenakan saham perusahaan tengah dihentikan perdagangannya karena mengajukan penghapusan pencatatan atau delisting. Harga saham RMBA saat mengajukan delisting adalah Rp306 per lembar.
Sementara itu, emiten rokok dengan harga termahal yakni PT Gudang Garam Tbk. longsor 4,26 persen secara harian. Membawa saham perusahaan dengan basis di Kediri itu mencapai jurang harga saham terendah sejak 2010 atau dalam 11 tahun terakhir. Posisi harga yang menegaskan harga saham perusahaan lebih rendah dibandingkan awal terjangan pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.