PREMIUM WRAP UP: EMTK & MNC Group Berbagi Cuan, MARI Bermanuver & Investor BSWD Akhiri Pencarian

Bisnis.com,18 Agt 2021, 20:45 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Tayangan sepak bola menjadi salah satu siaran yang berpeluang menarik minat penonton. Hal ini tampaknya disadari betul oleh Emtek Group dan MNC Group dengan keikutsertaan mereka sebagai pemegang lisensi siaran Liga 1 2021/2022 mulai 27 Agustus 2021 nanti. 

Emtek (EMTK) dalam hal ini terlibat melalui entitas konglomerasinya yakni PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) dan MNC Group lewat PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV). Keduanya akan saling berbagi menjadi penyedia jasa siaran pertandingan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tersebut.

 

  1. Kala Emtek Group (SCMA) dan MNC Group (IPTV) Berbagi Cuan

Emtek Group kembali menjadi pemegang hak siar BRI Liga 1 2021/2022 akan menghadirkan total 306 pertandingan. Jumlah pertandingan itu akan ditayangkan oleh stasiun televisi di bawah naungan Surya Citra Media dengan rincian 188 laga di Indosiar, 50 pertandingan di O’Channel dan 68 pertandingan di aplikasi Vidio. Khusus untuk Vidio juga akan menayangkan secara simulcast seluruh pertandingan yang tayang di Indosiar maupun O’Channel.

Di sisi lain, IPTV juga baru saja mengumumkan diri sebagai salah satu pemegang hak siar resmi dari Liga1 2021/2022. Seperti dikutip dari laman resminya, MNC Vision Networks  melalui MNC Vision, K-Vision dan MNC Play memegang hak lisensi menyiarkan seluruh pertandingan Liga 1 2021/2022 untuk platform televisi berbayar, alias pay TV. 

Baca selengkapnya di sini.

 

  1. Akhir Pencarian Investor Bank of India Indonesia (BSWD)

Teka-teki keberlanjutan bisnis PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) di Indonesia menemui titik terang.  Dalam surat yang ditandatangani oleh Ferry Koswara dan Primasura Pandu D. sebagai direksi perusahaan, BSWD disebutkan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada awal September 2021 mendatang.

Bank of India merupakan 'BUMN' milik pemerintah India. Pada BSWD, per 31 Juli 2021, BOI memiliki 76 persen saham. Sedangkan pemegang saham lainnya yang juga pendiri dimiliki oleh Panca Mantra Jaya (18 persen) dan Prakash Rupchand Chugani (1,71 persen). Sedangkan masyarakat tercatat memiliki 3,29 persen saham BSWD.

Baca selengkapnya di sini.

 

  1. Mengintip Lagi Prospektus Bukalapak (BUKA) Usai Saham Turun ke Bawah Harga IPO

Tekanan yang dialami saham PT Bukalapak.com (BUKA) beberapa hari setelah resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) membangkitkan sederet catatan yang pernah mewarnai perjalanan IPO perseroan. Saham Bukalapak kembali terjerembab di zona merah sejak pembukaan sesi pertama Rabu (18/8/2021) dengan terjun ke level Rp845 atau ke bawah harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Hanya dalam hitungan menit, BUKA langsung amblas terkena auto reject bawah (ARB) dengan koreksi 60 poin atau 6,74 persen Rp630. Berdasarkan pantauan Bisnis, sudah ada antrean permintaan jual sekitar 3,57 juta lot saham BUKA di harga Rp830 hingga akhir sesi pertama Rabu (18/8/2021).

Baca selengkapnya di sini.

 

  1. Garena dan Ambisi MNC Studios International (MSIN) di Bisnis Game

Kinerja positif yang dibukukan PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) hingga semester I/2021 tak menyurutkan rencana ekspansi perusahaan. Teranyar, entitas anak Grup MNC itu menjalin kolaborasi dengan produsen game online yang juga anak usaha perusahaan teknologi raksasa Sea Ltd., Garena. 

Dalam keterangan resmi, Rabu (18/8/2021), MSIN menyampaikan telah mencapai kesepakatan dengan PT Garena Indonesia, bagian dari Garena yang merupakan pengembang dan penerbit game online asal Singapura. Kerja sama ini dilakukan dalam rangka memproduksi kompetisi e-sport bertajuk Free Fire Master League Div 1 (FFML) Season IV dan Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2021.

Baca selengkapnya di sini.

 

  1. Manuver Emiten Erick Thohir (MARI) Tarik Eksekutif Google

Emiten media PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) terus memperkuat fokusnya pada pengembangan platform teknologi on demand berupa siniar (podcast), radio, dan musik bernama Noice di tengah maraknya tren transformasi digital. 

Keseriusan untuk menggarap platform tersebut ditunjukkan dengan perekrutan dua petinggi dari Google untuk menduduki puncak jabatan di NOICE.  

Baca selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini