Kasus Covid-19 Mulai Turun, Menlu Retno Minta Masyarakat Tak Lengah

Bisnis.com,19 Agt 2021, 21:28 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Tampilan layar menampilkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan sambutan saat Pelepasan Jelajah BUMN 2021 #BUKANJAGOKANDANG di Jakarta, Kamis (29/7/2021). Jelajah BUMN Bukan Jago Kandang diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat luas mengenai apa saja yang sudah dan akan dilakukan perwakilan BUMN Indonesia di luar negeri. Termasuk, apa saja potensi bisnis yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang yang lebih luas. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia tidak boleh lengah dengan tren penurunan kasus Covid-19 yang mulai terlihat seiring kian cepatnya penularan.

Menlu Retno mengatakan Indonesia telah mengalami penurunan kasus dalam sepekan terakhir hingga 22 persen, dibandingkan dengan negara lain di Asean yang masih mencatatkan kenaikan kasus.

"Penurunan kasus di Indonesia jangan membuat kita lengah, sebaliknya kita harus waspada. Beberapa contoh negara yang sudah mengalami zero Covid berbulan-bulan pun dapat mengalami penularan kembali," katanya dalam konferensi pers pada Kamis (19/8/2021).

Menurutnya, penyebaran virus saat ini terjadi lebih cepat, di mana dunia hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk mencatatkan 100 juta kasus. Bahkan, Dirjen WHO telah memperkirakan jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan, jika melihat tren yang naik saat ini.

Sementara kawasan Asean mengalami penurunan kasus sebesar 0,4 persen. beberapa negara di Asia Tenggara masih mengalami kenaikan signifikan. Di antaranya adalah Brunei darussalam naik 304 persen, Filipina 41 persen, Vietnam 12 persen dan Thailand 6 persen.

"Kita di Indonesia, alhamdulillah di periode tersebut dapat kembali menekan kasus yaitu sebesar 22 persen," ungkapnya .

Beberapa kawasan lainnya tengah mengalami kenaikan kasus mingguan di antaranya Amerika Utara 12 persen, Eropa 3 persen, dan Oceania 24 persen.

Untuk itu, Retno mengungkapkan pemerintah terus gencar melakukan diplomasi vaksin dengan memanfaatkan berbagai jalur seperti business to business, multilateral, dan hibah.

Indonesia baru saja kedatangan sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 pada Kamis. Kedatangan kali ini merupakan yang pertama kali untuk vaksin hasil dari pembelian pemerintah Indonesia kepada Pfizer sebanyak 1,5 juta dosis. Adapun sisanya adalah jenis AstraZeneca yang merupakan bantuan dari Pemerintah Belanda .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini