Bakal Punya 'Bohir' Baru, Saham Bank Bumi Arta (BNBA) Langsung Terbang

Bisnis.com,20 Agt 2021, 09:31 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Bank Bumi Arta/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) terpantau melesat di antara saham-saham bank lain pada awal perdagangan Jumat (20/8/2021).

Berdasarkan data RTI, BNBA dibuka pada level 1.045, naik dibandingkan penutupan kemarin yang berada di angka 1.005. Tak lama, saham Bank Bumi Arta langsung melesat ke level 1.255 atau terbang 24,88 persen pada pukul 09.15 WIB atau menyentuh batas auto reject atas (ARA).

Dalam 6 hari perdagangan terakhir, terpantau BNBA terus melemah cukup dalam dengan koreksi mayoritas lebih dari 6 persen. Sementara, pada perdagangan kemarin saham BNBA turun 5,63 persen.

Selama sepekan, BNBA melemah 4,92 persen, sedangkan dalam sebulan terakhir terdapat koreksi sebesar 15,49 persen. Namun, jika dilihat secara tahun berjalan atau year to date, saham Bank Bumi Arta melonjak 232,01 persen.

Kemarin, melalui keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank Bumi Arta mengakui rencana aksi korporasi berupa divestasi saham yang akan dilakukan oleh perseroan dan saat ini sedang dilakukan finalisasi rencana divestasi tersebut.

Sayangnya, BNBA belum mengungkapkan secara terperinci siapa investor baru yang akan mendapatkan pengalihan saham dari pemegang saham yang lama. "Dalam beberapa saat lagi akan diumumkan secara resmi. Hari ini masih belum dapat diinformasikan, karena masih dalam proses dan belum final," demikian disampaikan manajemen BNBA.

Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Bank Bumi Arta terdiri dari PT Surya Hudasa Investment sebesar 45,45 persen, PT Dana Graha Agung sebesar 27,27 persen, PT Budiman Kencana Lestari sebesar 18,18 persen, dan masyarakat sebesar 9,10 persen.

Lebih jauh, manajemen BNBA menyatakan perseroan akan menempuh atau memilih keputusan yang betul-betul untuk kepentingan bersama yaitu para pemegang saham, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dari Bank Bumi Arta.

"Diharapkan setelah proses final konsolidasi tersebut, Bank Bumi Arta akan bisa lebih maju lagi dan dapat terus berkiprah di dunia perbankan Indonesia."

Selain itu, BNBA juga sedang dalam proses finalisasi untuk memenuhi ketentuan konsolidasi bank atau penambahan modal inti dari OJK. Langkah ini juga dipersiapkan secara paralel sehingga sebelum akhir tahun diharapkan BNBA sudah dapat memenuhi ketentuan OJk tersebut.

BNBA juga sempat melaporkan kepada bursa terkait rencana audit laporan keuangan kuartal II 2021. Audit ini, kata manajemen BNBA, dilakukan agar kondisi keuangan perseroan menjadi lebih jelas saat proses konsolidasai bank dilaksanakan.

Sebelumnya, pada awal tahun ini santer kabar bahwa Bank Bumi Arta masuk dalam daftar sejumlah bank kecil yang berpotensi diakuisisi oleh grup keuangan internasional. Salah satunya yang dikabarkan tertarik bermitra dengan Bank Bumi Arta yakni Sea Group, perusahaan induk Shopee.

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono secara terpisah pernah menyampaikan bahwa kemitraan digital menjadi salah satu rencana utama perseroan dalam melakukan transformasi perbankan digital. Menurut Wikan, perseroan terus mencari kemungkinan aliansi strategis dengan pelaku industri digital untuk mengeksplorasi peluang sinergi.

Rencana utama kemitraan digital yang dimaksud yakni kolaborasi dengan semua platform digital, baik e-commerce, online payment, travel, hingga fintech.

"Kami membuka semua opsi tersebut untuk kami pertimbangkan yang terbaik untuk kinerja Bumi Arta ke depan dan kebaikan semua stakeholder Bank Bumi Arta," katanya pada Februari lalu.

Terkait kabar rencana Sea Group tertarik mengakuisisi Bank Bumi Arta, Wikan menyampaikan bahwa seperti jawaban tertulis yang diberikan kepada Bursa bahwa perseroan baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media massa.

"Jadi perihal penjelasan di atas, kami telah sampaikan bahwa sebetulnya perseroan baru mengetahui berita dimaksud dari media dan surat kabar. Selanjutnya kami memberikan informasi melalui BEI bahwa belum ada informasi dan kejadian material lainnya yang memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan harga saham," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini