Bisnis.com, JAKARTA — Emiten-emiten yang bergerak di bisnis asuransi mencatatkan kinerja positif pada semester I/2021, sejalan dengan tren pertumbuhan kinerja industri asuransi.
Hingga Senin (23/8/2021), sebanyak 12 emiten asuransi telah mempublikasikan laporan keuangan semester I/2021, dari total 16 emiten di bidang tersebut. Sebanyak delapan emiten tercatat mengalami pertumbuhan kinerja top line atau perolehan premi.
Dari kedelapan emiten yang preminya tumbuh per semester I/2021, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) memperoleh premi terbesar yakni Rp1,26 triliun. Jumlah tersebut meningkat 6,51 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp1,18 triliun.
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) menjadi emiten dengan pertumubuhan premi tertinggi secara persentase. Pada semester I/2021, AHAP memperoleh premi Rp301,26 miliar atau meningkat hingga 56,4 persen (yoy) dari sebelumnya Rp192,58 miliar.
Adapun, dari sisi nilai, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) menjadi emiten dengan pertumbuhan nilai premi terbesar. Pada semester I/2021, LPGI membukukan premi Rp1,02 triliun atau tumbuh 29,8 persen (yoy) dari sebelumnya Rp790 miliar.
Meskipun delapan dari 12 emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan semester I/2021 mengalami pertumbuhan premi, tetapi total nilai premi seluruh emiten tersebut mengalami koreksi. Pada semester I/2021, total premi 11 emiten asuransi tercatat sebesar Rp9,38 triliun atau turun 2,29 persen (yoy) dari sebelumnya Rp9,59 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pada semester I/2021, perolehan premi industri asuransi umum sebesar Rp33,9 triliun tumbuh 2,58 persen (yoy) dari sebelumnya Rp33,09 triliun. Adapun, pada semester I/2021 premi industri asuransi jiwa senilai Rp94,01 triliun melesat 18,37 persen (yoy) dari sebelumnya Rp79,4 triliun.
Berdasarkan data OJK per semester I/2021, industri reasuransi membukukan premi Rp9,87 triliun atau turun 6,6 persen (yoy) dari sebelumnya Rp10,5 triliun.
Pada semester I/2021, total premi industri asuransi umum, jiwa, dan reasuransi tercatat mencapai Rp137,8 triliun atau tumbuh 11,9 persen (yoy) dari Rp123,09 triliun. Berkaca pada data tersebut, kesebelas emiten asuransi berkontribusi terhadap 6,8 persen premi industri asuransi dan reasuransi.
Emiten | Premi | ||
Sem I/2020 | Sem I/2021 | Persen (%) | |
ABDA | 348,38 | 322,8 | -7,34% |
AHAP | 192,58 | 301,26 | 56,43% |
AMAG | 1.133 | 1.274 | 12,44% |
ASBI | 233,7 | 229,68 | -1,72% |
ASDM | 624,3 | 683,2 | 9,43% |
ASJT | 100,98 | 114,77 | 13,66% |
LPGI | 790 | 1.026 | 29,87% |
MREI | 1.182 | 1.259 | 6,51% |
MTWI | 179,3 | 141,98 | -20,81% |
TUGU | 3.662 | 2.814 | -23,16% |
VINS | 28,2 | 28,4 | 0,71% |
ZADI | 1.125 | 1.185 | 5,33% |
Sumber: Laporan keuangan emiten, diolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel