Bisnis.com, JAKARTA - PT BCA Finance mengungkapkan pembiayaan kendaraan yang dikucurkan sepanjang Juli dan Agustus 2021 sebesar Rp1,5 triliun per bulan.
Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan kebijakan penghapusan pajak barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah kepada konsumen otomotif telah mendongkrak kinerja perusahaan. Meski begitu, efek PPnBM di lapangan tidak maksimal karena masih ditemuinya sejumlah kendala.
"Sebenarnya [dengan adanya PPnBM] penyaluran pembiayaan mulai membaik ketimbang bulan-bulan masa pandemi tahun lalu. Cuma masih ada kendala stok untuk model-model tertentu, terutama karena supply chip. Tapi Juli dan Agustus kita [penyaluran pembiayaan] masih ada di kisaran Rp1,5 triliun," jelasnya, Minggu (22/8/2021).
Keterbatasan supply chip tidak hanya terjadi di Tanah Air, namun terjadi di pabrik produksi dan perakitan kendaraan di seluruh dunia. Seperti diketahui, periode diskon PPnBM hingga 100 persen untuk pembelian beberapa jenis mobil baru diperpanjang hingga akhir Agustus 2021. Apabila kebijakan ini tidak diperpanjang, maka diskon PPnBM yang ditanggung pemerintah menjadi 25 persen.
Roni menambahkan bahwa ekspektasi penyaluran bulanan di tahun ini diangka 75 persen dibandingkan posisi sebelum pandemi Covid-19.
Pada 2019 lalu, BCA Finance membukukan angka kredit Rp33,2 triliun atau rata-rata Rp2,7 triliun per bulan. Pada tahun ini, penyaluran pembiayaan bulanan pun ada yang telah melampaui ekspektasi, yaitu pada April 2021 di kisaran serupa.
"Ini membuat pembiayaan baru kita pada sepanjang semester I/2021 sudah Rp12,1 triliun, lebih tinggi 33 persen dibanding periode sama tahun lalu. Jadi kita masih optimistis masih bisa mencapai kisaran Rp30 triliun di akhir tahun," tambahnya.
Oleh sebab itu, menurut Roni jelang akhir masa PPnBM 100 persen ini, kondisi berpengaruh yang terus dinanti para pelaku usaha pembiayaan, yaitu meredanya pandemi, dibukanya pembatasan sosial di beberapa daerah, dan pulihnya data beli masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel