Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) sedang fokus pada pengembangan fitur QRIS dan transaksi tanpa kartu (cardless transaction) untuk program transformasi digital tahun ini.
Dalam bahan paparan public expose yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (20/8/2021), disebutkan tranformasi digital telah dimulai sejak 2007 dengan peluncuran kartu ATM yang terkoneksi dengan seluruh jaringan ATM Bersama.
Kemudian, pada 2018 perseroan pun ikut meluncurkan kartu ATM yang tergabung dalam gerbang pembayaran nasional (GPN).
Sementara itu, pada 2010 perseroan fokus mengembangkan internet banking dan mobile banking untuk mempermudah berbagai transaksi nasabah ritel dan bisnis. Produk yang diluncurkan BACA yaitu Capital Net, Capital Business Net, dan Capital Mobile.
"Pada 2021, pengembangan digital berlanjut dengan persiapan QRIS dan transaksi cardless transaction [nirkartu]," sebut manajemen dalam paparan yang dikutip Bisnis pada Senin (23/8/2021).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bank Capital merupakan salah satu bank yang sedang berproses menjadi bank digital atau go digital.
Selain Bank Capital, OJK menyebut sejumlah bank dalam proses go digital, di antaranya, Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk., PT Bank Neo Commerce Tbk., PT Allo Bank Indonesia Tbk., PT Bank QNB Indonesia Tbk., dan PT KEB HanaBank.
Sementara, bank-bank yang telah menyatakan diri sebagai bank digital seperti Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank Bukopin, Digibank dari Bank DBS, TMRW Bank UOB, Jado milik Bank Jago, MotionBanking dari MNC Bank, dan Bank Aladin.
Adapun, kinerja tengah tahun emiten berkode BACA ini tergolong kuat dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan.
Dana pihak ketiga telah mencapai Rp21,1 triliun pada pertengahan 2021 ini, naik dari akhir tahun lalu Rp16,36 triliun. Kendati utamanya disumbang oleh deposito, tetapi tabungan juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.
Adapun, fungsi intermediasi mengikuti kinerja industri perbankan nasional. Baki kredit tercatat senilai Rp4,26 triliun dari akhir 2020 yang senilai Rp6,4 triliun, bahkan dari 2019 yang sempat menyentuh Rp9,75 triliun.
Laba masih tercatat positif Rp11,6 miliar dengan return on equity 1,58 persen. Adapun, Bank Capital akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Agenda pertama RUPST adalah laporan tahunan perseroan termasuk pengesahan laporan keuangan dan laporan pengawasan dewan komisaris tahun buku 2020. Agenda selanjutnya, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2020.
Kemudian, laporan penggunaan dana atau konversi waran hasil penawaran umum terbatas (PUT) III tahun 2015 serta obligasi subordinasi III tahun 2017.
Agenda keempat juga membahas pelimpahan kewenangan kepada dewan komisaris perseroan guna penunjukan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan tahun buku 2021.
Sementara itu, RUPSLB memiliki tiga agenda rapat. Agenda pertama yaitu perubahan sebagian dan pernyataan kembali seluruh anggaran dasar perseroan. Selanjutnya persetujuan pemegang saham terkait rencana penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel