Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan mikro pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) memastikan cicilan pelaku usaha mikro akan lebih rendah setelah Holding Ultra Mikro efektif tahun ini.
Seperti diketahui, Holding UMi merupakan sinergi PNM dengan dua BUMN lain, yaitu PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias Bank BRI sebagai induk usaha.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengakui bahwa melalui holding ultra mikro, perseroan dituntut untuk lebih agresif dalam membantu pelaku mikro naik kelas dengan mendapat pinjaman yang lebih ringan.
Perseroan pun tengah menghitung beberapa hal seperti potensi beban dana, operasional, serta beban lainnya yang akan ditransmisikan pada beban cicilan usaha wong cilik.
"Penurunan cicilan akan terjadi pasca-holding. Saat ini, sedang didiskusikan bersama. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2021).
Sebelumnya, PNM cukup optimistis nasabah program Mekaar PNM akan memperoleh keuntungan penurunan bunga pinjaman sekitar 3 persen.
Integrasi ekosistem UMi pun dapat mengoptimalkan peran pemberdayaan PNM dengan penurunan biaya overhead sekitar 8 persen.
Selain itu, integrasi ini diharapkan dapat memberikan akses pendanaan yang lebih murah kepada PNM dengan berkurang sekitar 7 hingga 9 persen.
Integrasi ketiga entitas pelat merah ini pun dinilai bakal membentuk ekosistem dengan menjaga, mempertahankan pendekatan pemberdayaan sosial PNM, dan model bisnis Pegadaian, serta memperkuat peranan BRI sebagai koordinator dan Center of Excellence.
"Ekosistemnya tentu akan menjadi lebih besar. Pelaku ultra mikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langsung," sebut Arief.
Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM Sunar Basuki pun menyampaikan penurunan suku bunga pascapembentukan holding adalah hal yang tengah diupayakan saat ini.
Salah satu harapan dari pembentukan holding tentunya untuk menurunkan cicilan. Hal ini juga sejalan untuk mendukung kinerja pelaku mikro lebih baik lagi di masa pemulihan ekonomi.
"Hanya saja, besaran penurunan belum ditetapkan. Akan lebih dalam lagi dibahas saat holding efektif," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel