Fokus Energi Hijau, Bahlil Ajak Investor Cukup Bawa Modal, Izin Diurus Pemerintah

Bisnis.com,24 Agt 2021, 23:28 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa saat ini salah satu fokus pemerintah adalah pada ekonomi energi hijau atau baru terbarukan.

Dengan memusatkan perhatian pada sektor tersebut, harapannya Indonesia bisa berkontribusi besar pada dunia terkait energi terbarukan.

“Oleh karena itu kebijakan di BKPM, apa yang menjadi prioritas adalah sektor hilirisasi di mana terjadi industri- industri yang bebasis pada energi hijau,” katanya pada diskusi virtual, Selasa (24/8/2021).

Bahlil menjelaskan bahwa energi hijau menjadi salah satu fokus dalam investasi khususnya menyangkut baterai mobil listrik.

Salah satu bahan utama baterai, yaitu nikel, dimiliki Indonesia dengan cadangan melimpah. Dari total di seluruh dunia, 25 persen cadangan nikel ada di Tanah Air.

Berdasarkan pada data tersebut, Bahlil optimistis saat industri baterai dibangun di Indonesia, maka nilai tambah yang dihasilkan sangat besar. Biaya produksi mobil listrik pun jadi sangat efisien.

Indonesia, tambah Bahlil juga mempunyai potensi energi terbarukan yang luar biasa. Dia mencontohkan potensi 23.000 MW PLTA ada di Papua.

Saat ini pemerintah juga tengah membangun industri hijau di Kalimantan Utara dan Jawa Tengah. Melalui reformasi regulasi yang sudah dilakukan, biaya investasi diyakini lebih murah.

“Silakan teman- teman dunia usaha datang ke Indonesia membawa teknologi, kapital, dan sebagian pasar. Biarlah pemerinah Indonesia yang mengurus izin, insentif, dan lahannya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini