Telkomsigma Dukung Kebutuhan Cloud untuk Startup

Bisnis.com,25 Agt 2021, 11:11 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Portal Cloud berisi layanan-layanan IaaS, SaaS, dan PaaS yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dari pengguna. /Telkomsigma

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) menyebutkan akan melakukan kolaborasi dengan lebih dari 150 perusahaan rintisan dan komunitas digital beberapa waktu ke depan.

Direktur Business & Sales Telkomsigma Tanto Suratno mengatakan melalui platform cloud native perusahaan yaitu FLOU Cloud, mereka akan mendukung program inkubasi startup melalui program FLOU innovation playground.

“Kami akan mendukung pertumbuhan startup berbasis cloud kepada AMOEBA, indigo, program HACK idea, dan berkolaborasi dengan MDI Ventures. Dan ditargetkan, pada beberapa tahun ke depan kami akan berkolaborasi dengan lebih dari 150 startup dan berbagai komunitas digital di Indonesia,” ujarnya, Selasa (24/8/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan peran awan ke depan sebagai fondasi atau infrastruktur TI yang menopang operasi dari ekosistem digital saat ini, menjadi faktor utama yang membuat pasar awan makin diminati.

Ditambah lagi, dengan meningkatnya kebutuhan penyimpanan data menjadikan komputasi awan sebagai alternatif yang lebih efisien dibandingkan penyimpanan data fisik (peripheral).

“Tingginya minat awan sejalan dengan data yang dirilis Gartner terkait proyeksi pertumbuhan awan di Indonesia pada segmen SME & startup yang meningkat 20 persen pada 2024 dan untuk enterprise meningkat 25 persen jika dibandingkan dengan lanskap market cloud 2020,” tuturnya.

Alhasil, menurutnya dampak bagi kalangan startup, pastinya setiap pemain akan lebih leluasa dalam menentukan cloud service provider yang sesuai dengan karakteristik bisnis masing-masing.

Selain itu, dia melanjutkan saat ini juga tersedianya arsitektur cloud native Apps yang makin memudahkan perusahaan rintisan untuk melakukan self-provisioning terkait kebutuhan awan secara efisien dan real-time.

“Salah satunya FLOU Cloud yang kami rancang sebagai Cloud native Apps, kami memberikan fleksibilitas terkait spesifikasi dan kapasitas cloud infrastruktur yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku startup dan SME, sehingga bisa di-extend secara cepat dari segi server, storage, network, dsb., namun tetap reliable,” katanya.

Ke depan, dia menyebutkan tantangan bagi penetrasi komputasi awan di Indonesia adalah, bagaimana cara setiap pemain dengan komputasi awan dapat makin cepat merespon dan beradaptasi terhadap kondisi pasar, meningkatkan pengalaman pelanggan, sekaligus dituntut untuk mengurangi biaya perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'