Berharap Dapat Cadangan Migas seperti Papua Nugini, SKK Migas Terus Survei Cekungan Akimeugah

Bisnis.com,25 Agt 2021, 19:48 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Ilustrasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pencarian cadangan minyak dan gas bumi (migas) melalui kegiatan survei full tensor gravity gradiometry di area Papua akhirnya dapat direalisasi dan berjalan dengan lancar.

Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan bahwa progres kegiatan untuk pencarian sumber cadangan migas baru di area Akimeugah, Papua, telah mencapai 39 persen dari target pekerjaan.

“Kegiatan dilakukan di daerah Akimeugah dan daerah Kepala Burung. Kami berharap survei menghasilkan kepastian data yang dapat mendukung kegiatan peningkatan produksi di masa depan,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (25/8/2021).

Full tensor gravity gradiometry (FTG) adalah jenis survei yang merupakan pengembangan teknologi dari survei eksplorasi pendahuluan gravity.

Survei itu memiliki keunggulan yang signifikan jika dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, yaitu tingginya resolusi dan akurasi, serta memiliki daya cakupan yang luas dengan waktu operasi yang relatif sangat efisien dan efektif.

Cekungan Akimeugah sendiri berada di daerah punggung Kepala Burung, Papua. Kegiatan survei FTG dimulai pada awal Juli 2021, dengan target seluas 60.440 kilometer persegi.

Keberadaan potensi migas di area Akimeugah sendiri relatif under explore. Penemuan-penemuan yang relatif massif dan besar di Papua Nugini mendorong Indonesia melakukan studi di cekungan yang diindikasikan terhubung dengan cekungan-cekungan besar tersebut.

Target lokasi survei lainnya adalah daerah Kepala Burung. Kegiatan survei di wilayah itu akan mencakup wilayah seluas 45,580 kilometer persegi.

Survei itu dilaksanakan dalam rangka memperluas cakupan eksplorasi potensi migas yang analog dengan penemuan-penemuan pada level tertiary di Salawati bagian Barat dan level pre-tertiary di Area Bintuni dengan menggunakan generasi terbaru teknologi FTG keluaran 2021.

Pelaksanaan survei di kawasan ini akan mulai dilaksanakan pada akhir September 2021.

“Berdasarkan rencana awal, kegiatan survei FTG dimulai pada Mei 2021. Namun karena pesawat yang akan digunakan terkendala pandemi Covid-19 di India pada saat transit, maka pelaksanaan kegiatan mundur menjadi Juli 2021,” ujarnya.

Shinta menambahkan, salah satu tantangan operasi di kawasan Papua adalah wilayah yang cukup besar dan biaya yang mahal.

Namun demikian, potensi yang menjanjikan dari kawasan itu juga dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan Survei FTG di Akimeugah dan Kepala Burung, Papua, dilakukan oleh SKK Migas-KKKS Jambi Merang. Program ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang pada saat mendapatkan kontrak baru pengelolaan Wilayah Kerja Jambi Merang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini