Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) Wahyu Dwi Aji memberikan bocoran mengenai calon partner strategis perseroan.
Dalam paparan publik yang dilaksanakan pada Rabu (25/8/2021), Wahyu menyampaikan saat ini perseroan masih dalam proses penjajakan dengan partner strategis. Dia pun menyebutkan kriteria partner strategis yang paling tepat bagi BACA.
"Partner yang kami inginkan adalah yang bisa menunjang rencana go digital dari Bank Capital. Dengan demikian kami bisa sejalan dengan rencana kerja ke depan," jelasnya.
Namun, Wahyu masih enggan membocorkan siapa yang akan menjadi partner strategis Bank Capital karena masih berproses sehingga belum dapat disampaikan.
"Karena ini bersifat confidential, nanti akan kami sampaikan, saat ini belum waktunya. Bagaimana pun juga kami harus menjaga kerahasiaan masing-masing," katanya.
Wahyu menambahkan dia hanya bisa menyampaikan bahwa beberapa perusahaan digital telah menggunakan produk dan melakukan kerja sama dengan BACA. "Semestinya dilihat dari apa yang dilakukan oleh mereka, ada kepuasan untuk tetap menjadi bagian dari Bank Capital," jelas Wahyu.
Bank Capital bakal merilis 20 miliar saham baru melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Berdasarkan prospektus yang disampaikan kepada BEI, BACA akan menerbitkan saham baru dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan dari PUT IV tersebut belum diumumkan karena masih menunggu perolehan persetujuan.
Bank Capital pun juga belum menyebutkan apakah sudah ada pembeli siaga (standby buyer) atau belum dalam rights issue ini. Yang jelas, aksi korporasi ini akan mengakibatkan dilusi sebesar 73,86 persen. Rights issue ini akan dilakukan dalam periode tidak lebih dari 12 bulan setelah persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB diterima.
Perseroan berencana menggunakan dana yang diterima dari rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan. "Rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham perseroan ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, sehingga dapat menambah kemampuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha dan daya saing dalam bidang usaha jasa perbankan," demikian pernyataan manajemen Bank Capital dalam prospektus yang dikutip Bisnis.
Dalam paparan publik yang digelar pada Selasa (9/3/2021), Wahyu memaparkan dana segar yang diharapkan diraih dari rights issue mencapai Rp2 triliun. Pemegang saham perseroan pun membuka peluang masuknya investor baru ke dalam Bank Capital melalui aksi korporasi yang dilakukan tahun ini.
Saat ini pemegang saham BACA terdiri dari PT Inigo Global Capital dengan kepemilikan 14,71 persen, PT Delta Indo Swakarsa sebesar 13,96 persen, serta Asuransi Simas Jiwa-Simas Equity Fund 2 sebesar 10,94 persen. Sisanya, sebesar 60,39 persen dimiliki oleh masyarakat.
Adapun, Bank Capital merupakan salah satu bank yang sedang berproses menjadi bank digital atau go digital. Selain Bank Capital, OJK menyebut sejumlah bank dalam proses go digital, di antaranya, Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk., PT Bank Neo Commerce Tbk., PT Allo Bank Indonesia Tbk., PT Bank QNB Indonesia Tbk., dan PT KEB HanaBank.
Sementara, bank-bank yang telah menyatakan diri sebagai bank digital seperti Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank Bukopin, Digibank dari Bank DBS, TMRW Bank UOB, Jado milik Bank Jago, MotionBanking dari MNC Bank, dan Bank Aladin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel