Ini Strategi Investree Bikin Pinjaman ke Luar Jawa Naik Dua Kali Lipat

Bisnis.com,26 Agt 2021, 13:51 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Co Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Investree Radhika Jaya (Investree) mulai menjamah peminjam (borrower) luar Jawa, dan menargetkan nilai pembiayaan ke wilayah tersebut bertumbuh berkali lipat.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengungkap bahwa pihaknya mulai merasakan dampak strategi perluasan partnership terhadap penyaluran pembiayaan ke luar pulau Jawa.

"Di semester pertama tahun 2021, jumlah pinjaman disalurkan ke UKM di luar Jawa meningkat mencapai 196 persen [year-on-year/yoy] dibandingkan periode yang sama di 2020," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/8/2021).

Adrian menggambarkan jumlah borrower luar Jawa yang menerima pinjaman memang masih berada di kisaran 2 persen dari total borrower Investree. Namun, jumlah ini tercatat sudah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 45 persen yoy ketimbang tahun lalu, sehingga pertumbuhan nilainya pun bisa menyentuh lebih dari 2 kali lipat.

Sekadar informasi, salah satu pemain senior fintech peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif sekaligus platform solusi digital terintegrasi buat UKM ini telah menyalurkan Rp7,85 triliun ke 5.811 entitas borrower sejak berdiri, dengan jumlah transaksi pinjaman mencapai 18.779 transaksi.

Sepanjang 2021, Investree menyalurkan Rp2,11 triliun. Adapun borrower aktif masih berada di 4.321 entitas, outstanding tersisa Rp1,12 triliun, dan tingkat keberhasilan pengembangan pinjaman 90 hari (TKB90) bertahan di 97,87 persen.

Menurut Adrian, perkembangan Investree yang berhasil memperbesar pangsa pasarnya ke luar Jawa merupakan dampak seiring bertambahnya rekanan ekosistem digital Investree, akses ke UKM di luar pulau Jawa pun menjadi semakin baik, dan memungkinkan industri fintech lending untuk menjangkau lebih banyak UKM yang masih terhambat keterbatasan modal di wilayah tersebut.

Sebagai contoh, Investree bekerja sama dengan perusahaan rintisan agriculture technology eFishery, di mana Investree menyalurkan pinjaman kepada para pembudidaya ikan di Indonesia, tidak terkecuali kepada mereka yang berada di luar Jawa.

"Ke depannya, dengan mengembangkan kolaborasi di ekosistem, kami harap mampu terus meningkatkan porsi penyaluran pembiayaan di luar Jawa agar UKM di seluruh daerah di Indonesia bisa bertumbuh dengan kecepatan yang sama," jelasnya.

Adrian menjelaskan bahwa strategi ini pun sesuai dengan anjuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pemain fintech lending memperbesar dampak sosialnya dengan memperbesar porsi pinjaman disalurkan ke luar Jawa.

Sekadar informasi, OJK bahkan merencanakan imbauan ini menjadi aturan main baru, di mana setiap platform bakal dipatok minimum menyalurkan 20 persen dari total penyaluran pendanaan tahunannya selama tahun berjalan ke luar Jawa.

"Investree akan menanggapi anjuran dari regulator secara positif, termasuk terkait peningkatan pinjaman ke luar Jawa. Terpenting, kami optimis penambahan porsi pinjaman ke luar Jawa tidak akan membuat kami menomorduakan kualitas pinjaman yang ditawarkan kepada para Lender [pendana]. Keamanan penyaluran pinjaman dan mitigasi risiko menjadi hal yang sangat kami perhatikan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini