IHSG Jatuh di Sesi I, BBCA Dilego Asing, Saham Grup Rajawali (SMMT) Terbang

Bisnis.com,26 Agt 2021, 11:46 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (26/8/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir pada posisi 6.058,22 di akhir sesi I, terkoreksi 0,90 persen atau 55,01 poin.

Tercatat, 162 saham menguat, 292 saham melemah dan 183 saham diam di tempat. Investor asing juga membukukan net foreign sell sebesar Rp291,28 miliar.

Investor asing tercatat menjual saham BBCA sebesar Rp32,5 miliar, atau terbanyak hingga penutupan sesi I. Menyusul dibelakangnya adalah INKP senilai Rp16,7 miliar.

Selanjutnya, saham BBNI juga dilego senilai Rp13,3 miliar diikuti BRPT senilai Rp12,4 miliar, dan SMGR sebesar Rp11,9 miliar.

Sementara itu, saham emiten Grup Rajawali, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) justru terbang dengan penguatan 34,35 persen, dan saham PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) menguat 22,11 persen hingga sesi I perdagangan hari ini. Adapun, saham BUKA masih dikoleksi asing dengan net foreign buy Rp19,2 miliar, sekalipun sahamnya melemah 3,31 persen. 

Sebelumnya, pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terbatas hari ini, menunjukkan sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

Di sisi lain, fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pola gerak

"Namun jika IHSG tidak dapat dipertahankan diatas resisten level terdekat, maka IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar," kata Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam riset harian, Kamis (26/8/2021).

Hari ini IHSG berpotensi bergerak terbatas dengan range 5.872 - 6.123.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini