Bursa Buka Suspensi, Saham Bank Neo (BBYB) Kembali Diperdagangkan Hari Ini

Bisnis.com,26 Agt 2021, 08:34 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi perdagangan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB).

Dalam surat pengumuman bernomor Peng-UPT-00125/BEI.WAS/08-2021, otoritas bursa menyatakan menunjuk pengumuman nomor Peng-SPT-00123/BEI.WAS/08-2021 tanggal 24 Agustus 2021 mengenai Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), maka diumumkan suspensi tersebut dibuka.

"Suspensi atas perdagangan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. [BBYB] di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 26 Agustus 2021," demikian pernyataan dari BEI.

Sebelumnya, Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan saham BBYB sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan dan dalam rangka cooling down.

Penghentian tersebut bertujuan memberikan waktu yang memadai bagi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham Bank Neo Commerce.

Dalam perkembangan terakhir, PT Akulaku Silvrr Indonesia, yang memiliki saham BBYB sebesar 24,98 persen akan menjadi pemegang saham pengendali dengan dikeluarkannya izin dari regulator.

Sementara, pemegang saham lainnya, yaitu PT Asabri (Persero) telah melepaskan saham hingga tinggal 0,53 persen per penutupan perdagangan Kamis (19/8/2021). Saham Bank Neo juga digenggam oleh PT Gozco Capital sebesar 17,88 persen.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan perseroan optimistis dalam memenuhi syarat OJK tentang kepemilikan modal inti bank digital senilai Rp3 triliun pada akhir 2022.

“Kepercayaan para pemegang saham dan Neo Customers kepada Bank Neo Commerce menambah kepercayaan diri kami dalam meraih target kepemilikan modal ini. Kami berupaya untuk dapat memenuhi persyaratan modal inti lebih cepat dari yang disyaratkan OJK, ” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini