Bank Amar (AMAR) Tetap Fokuskan Penyaluran Kredit ke UMKM

Bisnis.com,26 Agt 2021, 10:05 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Logo Bank Amar/amarbank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) akan memfokuskan penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

R. Eka Banyuaji Direktur SME, Korporasi dan Operasional Bank Amar, mengatakan strategi perseroan adalah selalu melayani segmen mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).

"Makanya kami punya Tunaiku yang ada sekarang, juga ada Senyumku. Jadi, tetap fokus kami adalah pada UMKM usaha mikro kecil," ujar Eka dalam Public Expose Virtual Amar Bank, Selasa (25/8/2021).

Sementara untuk mendorong penyaluran kredit, Amar Bank akan fokus menyasar UMKM. Caranya dengan terus mengembangkan fitur-fitur baru pada Tunaiku serta bekerja sama dengan lembaga lain, seperti fintech dan koperasi.

Eka pun mengatakan pendanaan AMAR masih tumbuh sangat baik selama pandemi Covid-19. Dengan keluarnya aturan OJK terkait bank digital, perseroan akan mendorong pendanaan secara digital lewat platform Senyumku.

Eka juga mengatakan pada kuartal III dan IV tahun ini, Amar Bank akan melakukan penguatan pada Senyumku. "Sehingga pada tahun 2022 nanti kami sudah bisa bersaing dengan bank digital yang lain," katanya.

Adapun per Juni 2021, dana pihak ketiga (DPK) Amar Bank didominasi oleh ritel sebesar 69 persen, di mana perseroan akan terus mendukung dana tersebut lewat aplikasi Senyumku agar likuiditas perseroan tetap terjaga.

DPK Amar Bank naik hingga 29 persen yoy dari Rp1,17 triliun, sehingga asetnya meningkat dari Rp3,11 triliun menjadi Rp3,98 triliun. Dalam laporan keuangan, Amar Bank membukukan laba bersih Rp3,6 miliar, atau turun dari Rp20,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal tersebut pun terlihat dengan penurunan pendapatan bunga bersih dari Rp325,5 miliar menjadi Rp170,78 miliar. Pembiayaan Amar Bank tercatat Rp1,85 triliun, turun tipis dari Rp1,94 triliun per Juni 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini