Kembangkan Layanan Digital, Saham Bank Ganesha (BGTG) Diramal Sentuh 520

Bisnis.com,26 Agt 2021, 11:29 WIB
Penulis: M. Richard
Suasana di kantor Bank Ganesha./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) dinilai memiliki prospek kinerja saham prospektif seiring dengan rencana penyuntikan modal tahun ini.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF), yang merupakan pemegang saham BGTG, mengumumkan rencana penerbitan 10,1 miliar saham untuk menyuntikkan investasi tambahan ke bank tersebut.

GSMF kini menggenggam 29,86 persen saham BGTG. Adapun pemegang saham lainnya adalah UOB Kay Hian Pte Ltd dengan 12,4 persen dan porsi masyarakat sebesar 57,72 persen.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan perseroan memiliki kinerjanya semester I/2021 yang cukup stabil kendati pendapatan terkontraksi.

Perseroan mencatat pendapatan bunga bersih Rp75,15 miliar hingga periode 30 Juni 2021 turun dari Rp94,59 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba operasional tercatat Rp5,68 miliar turun dari laba operasional Rp17,15 miliar. Laba sebelum pajak tercatat Rp4,33 miliar turun dari laba sebelum pajak Rp16,25 miliar. Sementara, laba bersih tercatat Rp3,50 miliar turun dari Rp13,16 miliar pada tahun sebelumnya.

"Secara kinerja memang mengalami penurunan, tapi ini lebih karena kredit belum begitu besar. Nah, dengan adanya rencana rights issue tersebut paling tidak dapat memberikan tambahan modal pada BGTG sehingga diharapkan dari peningkatan modal tersebut dapat digunakan untuk ekspansi," katanya, Kamis (26/8/2021).

Reza menuturkan harga emiten berkode saham BGTG ini pun tercatat masih rendah di kisaran 260 hingga 280. Pada penutupan perdagangan Rabu (25/8/2021), saham Bank Ganesha terkoreksi 2,90 persen ke level 268. "Dengan adanya rencana tersebut diharapkan dapat mengangkat harga sahamnya ke 350," katanya.

Sementara, Analis Samuel Sekuritas Antonius menyampaikan BGTG adalah salah satu bank kecil menengah nasional terkemuka yang menyediakan pinjaman UKM, layanan valuta asing, serta transaksi ekspor dan impor.

Dia berpendapat dengan pendiriannya untuk meningkatkan aplikasi digital yang bernama BANGGA dan usahanya untuk mendapatkan lisensi digital, BGTG dapat menjadi target merger dan akuisisi yang menarik bagi ekuitas swasta atau bahkan investor asing.

Didukung oleh pemegang saham yang solid, menurutnya dana diversifikasi Pinnacle investasi berbasis Australia yang diinvestasikan dalam Equity Development Investment GSMF yang memiliki 29,8 persen saham di BGTG.

Bank Ganesha, dia berpendapat siap untuk memperbesar kebutuhan modalnya menjadi minimal Rp3 triliun melalui rights issue pada kuartal ketiga tahun ini, dengan potensi GSMF menambah lebih banyak saham di BGTG.

Dia berpendapat harga BGTG saat ini adalah Rp312/saham atau diterjemahkan menjadi 3x price to book pada tahun 2021 yang sangat menarik, dibandingkan dengan peers yang rata-rata lebih dari 5x (khusus untuk Bank Jago atau ARTO dengan lebih dari 20x P/B).

"Dengan asumsi 5 kali dari nilai buku, BGTG bisa mencapai Rp520 per lembar saham, menyiratkan kenaikan 67 persen dari level saat ini," katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini