BUMN Klaster Pangan Komitmen Terapkan Good Corporate Governance

Bisnis.com,28 Agt 2021, 20:49 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi/PT RNI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku Koordinator BUMN Klaster Pangan memastikan seluruh BUMN Klaster Pangan melaksanakan penerapan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan penerapan GCG sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menekankan seluruh pejabat dan insan BUMN Klaster Pangan patuh pada peraturan yang berlaku.

"Integritas adalah prioritas, oleh karenanya kami menjunjung tinggi budaya Akhlak di seluruh insan BUMN Klaster Pangan," ujar Arief seperti dikutip dalam siaran pers, Sabtu (27/8/2021).

Selain itu, Arief menambahkan upaya-upaya transformasi BUMN pangan telah disiapkan menuju Indonesia Holding BUMN pangan, di antaranya menekankan refocusing terhadap bisnis-bisnis yang akan diterapkan setiap BUMN pangan yang akan dimerger.

Menurutnya, refocusing terhadap bisnis-bisnis yang akan diterapkan setiap BUMN pangan yang akan dimerger.

Arief menyebut salah satunya adalah transformasi BUMN Perikanan yang saat ini dalam proses tahapan penggabungan Perikanan Indonesia (Perindo) dan Perikanan Nusantara (Perinus). Menurutnya, ada transformasi bisnis untuk mendukung pemerintah di sektor perikanan, khususnya dalam meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar internasional.

"BUMN Perikanan ke depan akan ditingkatkan dengan memberikan manfaat kepada ekosistem nelayan, meningkatkan hasil offtake nelayan, nilai tukar nelayan, menjaga ketersediaan dan aksesibilitas produk perikanan, meningkatkan kualitas mutu produk hingga pemberdayaan UMKM," imbuhnya.

Arief menyebut rencana penggabungan lainnya adalah pada sektor perdagangan dan logistik seperti PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan BGR Logistics yang berperan meningkatkan efisiensi logistik pangan di Indonesia.

Selain itu, dia mengatakan penggabungan juga dilakukan untuk peningkatan kapabilitas dan kapasitas operasional, mengurangi persaingan serta menjaga kondisi industri.

Arief menambahkan dari hasil kajian pun terdapat tren di beberapa sektor Industri akibat kondisi covid-19 yang mendorong BUMN pangan untuk melakukan perubahan dan percepatan.

Salah satu contohnya BUMN pangan sektor padi dan hortikultura terdapat peningkatan efisiensi pada menurunnya harga komoditas.

"BUMN Klaster Pangan mengedepankan business to business bersamaan dengan mendorong inklusivitas untuk petani, peternak dan nelayan," kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini