Penelitian Terbaru, Varian Delta Terbukti Tingkatkan Risiko Dirawat Inap

Bisnis.com,29 Agt 2021, 19:31 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Virus corona varian delta plus/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Varian Delta merupakan salah satu varian Covid-19 yang lebih menular dan berkontribusi terhadap peningkatan kasus Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dokter Adam Prabata mengungkapkan penelitian terbaru The Lancet  menunjukkan bahwa 72 persen orang yang terinfeksi varian Delta ternyata belum divaksin. Selain itu, varian tersebut juga meningkatkan risiko seseorang yang terinfeksi dirawat inap.

“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian Delta ternyata meningkatkan risiko seseorang dirawat inap atau membutuhkan penanganan gawat darurat saat terkena Covid-19,” tulis Adam, dikutip dari akun Instagramnya @adamprabata, Minggu (29/8/2021).

Peningkatan risiko rawat inap akibat varian Delta, lanjut Adam, sebesar 2,26 kali peningkatan risiko rawat inap di rumah sakit pada pasien yang terinfeksi oleh varian tersebut.

“1,45 kali peningkatan risiko membutuhkan penanganan gawat darurat pada pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Delta,” ujarnya.

Dia mengatakan peningkatan risiko tersebut merupakan perbandingan antara varian Delta dengan varian Alpha yang terjadi di Inggris.

“Varian Alpha merupakan varian Covid-19 yang sudah terbukti meningkatkan rawat inap hingga meninggal akibat Covid-19 dibandingkan dengan varian sebelumnya,” ujar Adam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini