BPS Sebut Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat Menengah Atas Relatif Lambat

Bisnis.com,31 Agt 2021, 16:07 WIB
Penulis: Dany Saputra
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhan konsumsi masyarakat kelompok menengah atas pada Maret 2020 terhadap Maret 2021 masih relatif lambat, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 dan 2020.

“Artinya, kelompok menengah atas menahan belanjanya sambil melihat kondisi bagaimana di tingkat kesehatannya [pandemi Covid-19],” jelas Kepala BPS Margo Yuwono pada Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/8/2021).

Margo lalu menilai semua pihak perlu hati-hati untuk melihat konsumsi rumah tangga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, terutama terkait dengan upaya mendorong belanja masyarakat kelompok menengah atas.

Selain itu, inflasi inti menunjukkan daya beli masyarakat yang masih terbatas. Per Juli 2021, pertumbuhan inflasi hanya mencapai 1,40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Juli 2020 yaitu 2,07 persen (yoy), dan 3,18 persen (yoy) di Juli 2019.

“Untuk konsumsi rumah tangga, jadi perlu diperhatikan bagaimana mendorong spending untuk masyarakat tas, dan juga pergerakan inflasi inti menjadi bagian penting untuk melihat daya beli masyarakat,” kata Margo.

Adapun, pemerintah mengandalkan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor/impor sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II/2021, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,07 persen (yoy).

Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen (yoy); pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 7,54 persen (yoy); serta ekspor dan impor tumbuh masing-masing 31,78 persen (yoy) dan 31,22 persen (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini