Kembangkan BUMDes, Kementerian Desa PDTT Gandeng Bank Jerman

Bisnis.com,31 Agt 2021, 17:02 WIB
Penulis: Dany Saputra
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menggandeng bank pembangunan dan investasi milik Jerman, KfW, untuk kerja sama pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Untuk membahas hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menerima rombongan Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia dalam rangka membahas rencana kerjasama pengembangan BUMDes.

Menurut Abdul, setidaknya ada dua hal yang ingin dikerjasamakan dengan pihak Jerman khususnya dengan KfW Jerman, yaitu mengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi

“Andalan kami untuk pengembangan ekonomi itu adalah BUMDes dan BUMDesma,” kata Abdul seperti yang dikutip dari siaran resmi, Senin (30/08/2021).

Di bidang pengembangan SDM, Abdul menyampaikan pihaknya mengharapkan adanya trasnformasi pengetahuan sehingga kerja sama dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya di desa-desa Indonesia, sesuai dengan arah pembangunan desa yaitu SDGs Desa. “Semua program yang kita lakukan ini ada transformasi knowledge,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Jerman Thomas Graf menyampaikan kehadirannya adalah dalam rangka untuk membantu mengimplementasikan SDGs Desa. Menurut Thomas, fokus dari kerja sama yang ingin dibandung tidak hanya akan fokus pada bidang ekonomi dan pembangunan SDM, namun juga pengentasan daerah-daerah tertinggal yang menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

“Kami sekarang sudah bekerja sama dengan Indonesia untuk beberapa project, seperti iklim dan energi, lingkungan hidup, SDM dengan bentuk pelatihan yang menjadi ciri khas dukungan Jerman untuk pembangunan,” jelasnya.

Adapun, BUMDes yang berdiri di sejumlah desa di Indonesia memiliki peran untuk konsolidasi usaha warga, sekaligus untuk memutus mata rantai perdagangan yang terlalu panjang sehingga membuat harga jual di masyarakat dan pasar tidak stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini