Bank Maspion (BMAS) Bidik Pertumbuhan Kinerja di Atas 20 Persen Tahun Ini

Bisnis.com,31 Agt 2021, 15:04 WIB
Penulis: Peni Widarti
Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim saat memaparkan kinerja perseroan pada 2020, di Kantor Bank Maspion Surabaya, Selasa (31/8/2021) - Bisnis/Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) pada tahun ini memproyeksikan kinerja perseroan setidaknya bisa tumbuh di atas 20 persen, sejalan dengan berbagai upaya mengembangkan pasar dan layanan berbasis digital.

Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengatakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menghambat seluruh sektor perekonomian, BMAS pada tahun lalu mampu mencatatkan kinerja yang positif.

“Kami sudah melewati 2020 dan bisa survive melalui badai-badai pandemi. Menuju 2021 ini akan lebih hebat lagi, tetapi so far kami tetap bisa bertahan, bisa making profit, tentunya adalah kerja keras dari seluruh lini keluarga besar Bank Maspion,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (31/8/2021).

Adapun kinerja aset BMAS pada 2020 tercatat mencapai Rp10,11 triliun atau naik 33,57 persen yoy dengan himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,2 triliun atau naik 41,28 persen yoy. Penyaluran kredit mencapai Rp6,9 triliun atau naik dibandingkan dengan 2019 yang hanya Rp5,4 triliun.

Bank Maspion pun berhasil mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp89,5 triliun dan laba tahun berjalan Rp66,9 triliun, dengan rasio Return on Asset (ROA) 1,09 persen, Return on Equity (ROE) 5,52 persen, serta rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16,53 persen.

Dia mengatakan pencapaian kinerja tersebut tidak terlepas dari penerapan strategi community business model serta keberhasilan BMAS dalam melanjutkan program penciptaan 1 juta UMKM melalui program Tabungan Dasyatt.

“Ke depan kami semakin fokus pada sektor-sektor yang prospektif dengan target pasar komunitas, seperti halnya program tabungan Dasyatt bagi nasabah komunitas yang ingin menjadi pengusaha UMKM melalui kesempatan menjadi sub distributor produk Maspion Group,” jelasnya.

Herman menjelaskan untuk tahun ini perseroan mematok target pertumbuhan aset sebesar 32 persen atau menjadi Rp13,4 triliun, pertumbuhan kredit sebesar 23 persen atau menjadi Rp8,5 triliun, dan pertumbuhan DPK diproyeksi 35 persen atau menjadi Rp11,1 triliun.

“Namun, kami tetap akan melihat situasi perkembangan Covid-19. Bila situasi Covid-19 dapat teratasi, maka kami optimistis untuk menacapai rencana kinerja dan bertumbuh lebih baik lagi,” imbuhnya.

Menurut Herman, tahun ini memang tahun yang cukup mengkhawatirkan sebab tren kenaikan kasus Covid-19 memaksa adanya pembatasan kegiatan yang akhirnya berdampak pada sektor ekonomi.

“Kuartal II ini jadi pandemi yang outbreak luar biasa, setiap hari ada kasus sampai 50.000, ini otomatis mempengaruhi nasabah-nasabah kami karena ada PPKM, dan banyak usaha yang tutup semua, terutama ritel-ritel terhenti dan sangat mempengaruhi perencanaan kami,” ujarnya.

Namun begitu, kata Herman, selama kuartal I/2021 perseroan sudah sempat menggenjot capaian kinerja sebelum terjadi pelemahan di kuartal II. Setidaknya selama semester I/2021, perseroan mampu mencatatkan kinerja penyaluran kredit mencapai Rp8,1 triliun atau naik 18,27 persen dibandingkan semester sebelumnya.

“Sedangkan DPK semester I/2021 mampu mencapai Rp10,87 triliun atau tumbuh 32,59 persen dibandingkan semester II/2020,” imbuhnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini