Bisnis.com, JAKARTA - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus menjadi sorotan publik.
Apalagi partai yang dipimpin Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan tersebut tidak saja sekadar memperkuat koalisi pendukung pemerintah menjadi tujuh parpol, tapi otomatis memperlemah suara oposisi dari dua parpol non-pemerintah yang tersisa, yakni PKS dan Partai Demokrat.
Dinamika politik mutakhir tersebut, suka atau tidak suka, tentunya juga akan membawa konsekuensi logis dari sebuah pertarungan politik dalam ranah legislasi.