Jelajah Investasi: Garut Kembangkan Industri Hortikultura untuk Jaga Ketahanan Pangan

Bisnis.com,01 Sep 2021, 12:33 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Garut belum lama ini bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk pengembangan agroindustri hortikultura berdaya saing yang berkelanjutan.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan secara virtual oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, Kamis (26/8/2021).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga mengatakan, kerja sama yang dilakukan yakni terkait dengan food estate, program jangka panjang yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.

"Kami mendapatkan alokasi sekitar 1.000 hektare untuk beberapa komoditas terutama hortikultura. Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat petani kita, khususnya petani sayur dalam rangka pemulihan ekonomi daerah di musim pandemi Covid-19,” kata Beny, Rabu (1/9/2021).

Beny mengatakan, adanya kerja sama tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut. Sektor pertanian, kini menjadi salah satu andalan di kota dodol.

Mendukung hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut membangun lima koridor jalur pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian maupun perkebunan, sehingga nantinya bisa menguntungkan masyarakat.

Koridor jalur pertanian pertama meliputi Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cisompet. Koridor kedua meliputi Kecamatan Cikelet, Caringin, Talegong, dan Pakenjeng.

Kemudian koridor ketiga, meliputi wilayah Kecamatan Cikajang dan Cigedug. Koridor empat meliputi wilayah Garut bagian utara yakni Kecamatan Malangbong, Selaawi, Kersamanah, dan kecamatan sekitarnya.

Terakhir koridor lima yaitu Kecamatan Samarang, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.

Beni Yoga mengatakan, program akses koridor pertanian tersebut melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut.

Selanjutnya, kata Beni, pemerintah pusat maupun provinsi pun terlibat dalam program tersebut, mulai dari penyediaan benih maupun bentuk bantuan lainnya. Pemerintah desa melalui anggaran dana desanya, diminta pu dalam membangun infrastruktur pertanian untuk masyarakat di desa.

"Untuk pendukungnya dibangun dari dana desa, jadi kegiatan ini kolaboratif, ada dari pusat seperti bantuan benih, jadi mensinergikan pusat, provinsi, maupun daerah," kata Beni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini